kievskiy.org

Berawal dari Penculikan Orang-Orang Afrika, Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan

 Ilustrasi seorang budak yang dirantai.
Ilustrasi seorang budak yang dirantai. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT – Perbudakan adalah sebuah pengendalian yang dilakukan seseorang terhadap orang lain, dengan cara memaksa orang tersebut untuk dia kuasai atau dimiliki secara penuh. 

Sementara orang yang dimiliki seorang tuan dan bekerja tanpa gaji serta tidak memiliki hak asasi manusia disebut sebagai budak. 

Dalam bahasa Inggris, perbudakan disebut sebagai slave. Istilah ini merujuk pada bangsa Slavia yang semasa peperangan di awal abad pertengahan, mereka ditangkap dan dijadikan sebagai budak. 

Berdasarkan data yang dikeluarkan Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO (International Labour Organization), ada 49,57 juta orang terjebak perbudakan modern di dunia sepanjang 2021. 

Dengan jumlah tersebut, maka hampir satu dari setiap 150 orang di dunia terperangkap dalam perbudakan modern, baik dalam bentuk kerja paksa maupun pernikahan paksa.

Setiap tahunnya, dunia selalu memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan pada 2 Desember. Namun, tak afdol rasanya bila kita tidak mengetahui bagaimana asal-usul lahirnya Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan. 

Oleh karena itu, Pikiran-Rakyat.com akan menjabarkan sejak lahirnya Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan. 

Baca Juga: Sejarah dan Muasal Terbentuknya Kepulauan Indonesia, Ada Pengaruh Endogen-Eksogen

Sejarah Kelam Perbudakan

Banyak orang menganggap titik awal perbudakan terjadi di Amerika sejak 1619. Perbudakan itu telah merambah berbagai bangsa dan peradaban. Dari sekian banyak ras di dunia, orang-orang berkulit hitam lebih banyak dijadikan sebagai budak. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat