kievskiy.org

Fatah dan Hamas Bersatu Perangi Rencana Israel, Rusia Mengapresiasi

TENTARA Hamas Palestina mengenakan alat perlindungan diri (APD) berupa hazmat dan masker.*
TENTARA Hamas Palestina mengenakan alat perlindungan diri (APD) berupa hazmat dan masker.* /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT – Gerakan perlawanan Hamas dan partai politik Pelestina Fatah akhirnya bersatu, dan memiliki satu suara, dalam memerangi rencana aneksasi Israel yang akan segera terjadi.

Persatuan itu terungkap dari dalam konferensi pers bersama pada, 2 Juli 2020 waktu Beirut, Libanon.

Antara lain dari anggota Komite Sentral Fatah, Jibril Rjoub, yang berbicara di Ramallah, dan wakil kepala Hamas, Saleh Arouri, yang berbicara melalui konferensi video.

Baca Juga: Mertua yang Perkosa Menantu di Denpasar Bali Mengaku Tergiur saat Korban Tertidur Pulas

Keduanya, mengatakan bahwa dua kelompok besar Palestina, Hamas dan Fatah, satu suara dalam memerangi rencana aneksasi Israel.

"Tahap saat ini adalah yang paling berbahaya bagi rakyat Palestina, yang mengharuskan kita semua untuk menghadapi tantangan saat ini," kata Rjoub.

"Kami ingin datang dengan visi strategis dengan semua faksi dari kekuatan nasionalis untuk menghadapi tantangan saat ini."

Baca Juga: Juventus 'Ngamuk', Lazio Remuk, Ini Rapor Pemain Serie A Hari Ini

Dia menekankan bahwa Fatah dan Hamas sekarang dituntut untuk menyatukan barisan mereka setelah bertahun-tahun berpisah.

Rusia menyambut baik ikrar persatuan yang dicapai antara dua kelompok terbesar di Palestina, Fatah dan Hamas, yang memiliki satu suara dalam memerangi rencana aneksasi Israel yang akan segera terjadi.

"Kami sangat senang atas keputusan Fatah dan Hamas yang akhirnya bersama-sama membela kepentingan negara Palestina berdasarkan platform Organisasi Pembebasan Palestina," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, seperti dikutip oleh Russia Today.

Baca Juga: Sony Ganti Nama, Pertama Kali Sejak Lebih dari 60 Tahun

"Salah satu masalah utama yang perlu diselesaikan untuk upaya bersama kita adalah mengembalikan persatuan Palestina," katanya, sebagaimana Pikiran-rakyat.com kutip dari Antara.

Dia mengatakan Moskow mengandalkan "semua perwakilan negara Arab untuk secara aktif mendukung upaya Palestina".***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat