kievskiy.org

Presiden Palestina Berkabung, Kecam Keras ‘Pembantaian Jenin’ oleh Israel: Perjanjian Rusak

Ilustrasi serangan terbaru Israel ke Palestina.
Ilustrasi serangan terbaru Israel ke Palestina. /Pixabay/jarmoluk

PIKIRAN RAKYAT – Presiden Palestina Mahmoud Abbas umumkan tiga hari berkabung setelah adanya ‘pembantaian Jenin’ oleh pasukan Israel. Rakyatnya memenuhi jalan-jalan di Tepi Barat untuk menunjukkan solidaritas atas nama korban.

Juru bicara Otoritas Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan, Mahmoud Abbas telah memutuskan koordinasi keamanan dengan Israel setelah agresi berulang terhadap Palestina.

Bukan hanya saling balas serangan udara, dampak dari pembantaian di Jenin, Tepi Barat yang diduduki mendorong sang kepala negara membatalkan perjanjian di antara keduanya.

“Terang dari agresi berulang terhadap rakyat kami dan merusak perjanjian yang ditandatangani,” kata Mahmoud Abbas lewat juru bicaranya, dikutip dari Al-Jazeera, Jumat, 27 Januari 2023.

Baca Juga: Putus Mata Rantai Penularan Campak, Cakupan Imunisasi Minimal 95 Persen

Adapun perjanjian yang dimaksud ialah komitmen dari proses perdamaian Oslo pada 1990-an. Bagi Mahmoud Abbas, ‘Pembantaian Jenin’ dianggap otomatis menghacurkan kesepakatan yang ditandatangani kedua belah pihak.

Tak berhenti sampai di sana, jubir presiden juga mengatakan bahwa warga Palestina akan mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB, Pengadilan Kriminal Internasional, dan badan internasional lainnya atas kekerasan berulang dari Israel.

Atas serangan tersebut, Uni Emirat Arab (UEA), China, dan Prancis di sisi lain meminta Dewan Keamanan PBB untuk melangsungkan pertemuan tertutup hari ini, Jumat, 27 Januari.

Tor Wennesland, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, ikut menanggapi serangan Israel yang berbuntut panjang saling balas membalas serangan udara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat