kievskiy.org

Lebih dari 30 Nyawa Warga Sipil Melayang, Palestina Akhiri Koordinasi Keamanan dengan Israel

Seorang warga mengibarkan bendera Palestina.
Seorang warga mengibarkan bendera Palestina. /Pikiran Rakyat/Ade Mamad

PIKIRAN RAKYAT - Imbas penyerangan mematikan di kamp pengungsi Jenin, otoritas Palestina akhirnya menangguhkan koordinasi keamanan dengan Israel.

Sedikitnya ada sembilan nyawa warga sipil Palestina yang tewas karena serangan dari tentara Israel itu. Keputusan ini diambil setelah Presiden Palestina menggelar pertemuan darurat.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, memimpin pertemuan darurat kepemimpinan Palestina, untuk membahas dampak pembantaian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel Kamis pagi kemarin di Jenin terhadap rakyatnya.

Melanjutkan pembunuhan warga sipil, yang jumlah kematiannya sejak awal bulan ini telah mencapai lebih dari 30 syuhada, Presiden Palestina akhirnya mengambil langkah tegas.

Baca Juga: Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Jadi Tersangka, Polisi: Dia Hilangkan Nyawa Sendiri

Pertemuan tersebut juga membahas rencana dan kebijakan yang diumumkan oleh pemerintah pendudukan ekstremis Israel yang telah mulai diterapkan di lapangan, termasuk kejahatan pembersihan etnis dan diskriminasi rasial, melanjutkan serangan terhadap kota Yerusalem dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen, invasi.

Mengingat ketidakpatuhan terus-menerus pemerintah pendudukan Israel dan penolakan terhadap resolusi legitimasi internasional dan perjanjian yang ditandatangani, merusak pondasi yang mendasari proses perdamaian di bawah naungan internasional;

Dan kegagalan pemerintah pendudukan Israel untuk menanggapi peringatan Palestina, Arab dan internasional tentang keseriusan kejahatan Israel ini, yang dikutuk dan ditolak.

Baca Juga: Prediksi Skor Bologna vs Spezia di Liga Italia: Preview, Kondisi Tim, Head to Head hingga Susunan Pemain

"Koordinasi keamanan dengan pemerintah pendudukan Israel tidak ada lagi sampai sekarang," kata sebuah pernyataan dari kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dilansir kantor berita AFP.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat