kievskiy.org

Serangan ke Warga Palestina Meningkat Tajam, PBB Prediksi Pemberontakan Skala Besar

Warga mengibarkan bendera Palestina.
Warga mengibarkan bendera Palestina. /Reuters/Mohamed Nureldin Abdallah

PIKIRAN RAKYAT - Israel kembali melancarkan beberapa serangan udara di Jalur Gaza pada Jumat dini hari, 27 Januari 2023. Serangan tersebut menyusul penyerangan yang terjadi sehari sebelumnya di kamp pengungsian Jenin di Tepi Barat Palestina yang menyebabkan 9 orang tewas.

Selain korban jiwa, pemerintah Palestina melaporkan ada 20 warga di Kota Al-Ram, sebelah utara Yerusalem alami luka-luka. Atas peristiwa ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai serangan yang terjadi di awal tahun 2023 merupakan invasi paling mematikan sepanjang masa.

Sebenarnya tahun 2022 juga disebut sebagai tahun yang 'termengerikan' sejak 2006. Laporan tersebut diambil berdasarkan data lebih dari 170 warga Palestina, termasuk setidaknya 30 anak-anak, tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki tahun lalu.

Akan tetapi, untuk awal tahun ini, menjelang satu bulan pertama pun Palestina telah kehilangan 29 orang warganya, termasuk 5 di antaranya adalah anak-anak.

Baca Juga: Prediksi Skor Almeria vs Espanyol di Liga Spanyol: Preview, Kondisi Tim, Head to Head hingga Susunan Pemain

Dari keterangan kantor berita Al Jazeera, dalam waktu dekat diprediksi akan terjadi pemberontakan skala besar oleh warga Palestina, terlebih setelah berkuasanya politikus sayap kanan di kursi pemerintahan Israel.

Lantas mengapa selama periode ini serangan terhadap warga Palestina meningkat tajam?

Penyebab Israel Banyak Membunuh

Ketegangan mulai meningkat setelah pasukan Israel menembak mati 13 pemuda Palestina yang tidak bersenjata selama protes massal di Israel pada Oktober 2021 silam. Peristiwa itu bahkan mendapat julukan habbet October yang dalam bahasa Arab berarti ledakan populer bulan Oktober.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat