kievskiy.org

Curah Hujan Cetak Rekor Tertinggi di Malaysia, 50.000 orang Mengungsi akibat Banjir Besar

Ilustrasi banjir, sebagian Malaysia dilanda banjir besar akibat curah hujan tinggi.
Ilustrasi banjir, sebagian Malaysia dilanda banjir besar akibat curah hujan tinggi. /Pixabay/Hermann Traub Pixabay/Hermann Traub

PIKIRAN RAKYAT – Hujan deras yang mengguyur kawasan Johor, Pahang, dan Sarawak Negeri Jiran Malaysia selama sepekan menyebabkan banjir besar yang memaksa sekira 50.000 orang mengungsi.

Petugas pemadam kebakaran dan tim SAR setempat mengimbau masyarakat di sekitar sungai yang membelah tiga kawasan tersebut untuk segera melakukan evakuasi mandiri. Pasalnya, ketinggian air masih bisa bertambah.

Pihak berwenang menyebut sebanyak 13.000 Kepala Keluarga sudah dipindahkan ke 260 pusat pengungsian di 10 kawasan di sekitar Johor, Pahang, dan Sarawak.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Malaysia menyebut 130 jalan rusak berat akibat diterjang banjir besar. Pihak Kementerian berjanji akan terus berupaya untuk memperbaiki sejumlah akses yang rusak.

Baca Juga: Singkawang Banjir, 100 Orang Lebih Dilaporkan Mengungsi

Pejabat setempat menyebut hujan yang melanda Johor selama sepekan belakangan adalah yang terparah sejak 1991 yang lalu. Tercatat pada 28 Februari 2023, curah hujan menyentuh angka 731 mm, sementara curah hujan pada 1991 lalu hanya berada pada angka 621 mm.

Badan Metereologi Malaysia juga memperingatkan masyarakat soal curah hujan yang tinggi paling tidak hingga Senin pekan depan. Selain itu, ombak tinggi akan terjadi pada beberapa wilayah di pesisir Negeri Jiran tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengakui bencana banjir yang terjadi sejak awal Maret 2023 merupakan bencana terparah. Kendati demikian, dia memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam mitigasi bencana.

“Pemerintah telah menyatakan darurat bencana banjir di tengah curah hujan yang semakin tinggi, sejumlah tempat sudah melaporkan terjadinya peningkatan permukaan air, sementara yang lain melaporkan tinggi air yang stagnan, perlu waktu agar air kembali surut,” kata Anwar Ibrahim seperti dilansir Pikiran-rakyat.com dari The Straits Times.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat