PIKIRAN RAKYAT – Robert F. Kennedy Jr (69), aktivis antivaksin sekaligus keponakan mantan Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK) mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat. Upayanya menantang Joe Biden untuk pencalonan Demokrat sudah direncanakan sejak lama. Ia mengajukan pernyataan pencalonan kepada Komisi Pemilu Federal pada Rabu, 5 April 2023.
Robert berasal dari keluarga politik. Pamannya adalah salah satu mantan Presiden Amerika Serikat paling terkenal, yang tewas ditembak saat berkunjung ke Dallas, Texas, pada 1963. Sedangkan ayahnya, Robert F. Kennedy, merupakan jaksa agung dan senator New York yang juga dibunuh pada 1968.
Robert F. Kennedy Jr pernah bekerja sebagai pengacara lingkungan yang fokus terhadap isu air bersih. Ia juga penulis beberapa buku bestseller. Namun, 15 tahun yang lalu dia mulai terpaku pada keyakinan bahwa vaksin tidak aman. Ia pun muncul sebagai salah satu pemuka gerakan antivaksin di Amerika.
Baca Juga: Ramadhan Mendidih di Yerusalem, Umat Kristen Minta Perlindungan dari Serangan Israel saat Paskah
Gerakan Kennedy makin intensif sejak pandemi Covid-19. Children Health Defense, badan amal antivaksin yang didirikannya, berkembang pesat dan meraup pendapatan dua kali lipat, yakni sebanyak 6,8 juta USD pada 2020.
Organisasi tersebut menargetkan klaim palsu kepada kelompok rentan untuk tidak mempercayai vaksin Covid-19. Menurut para ahli, targetnya termasuk kaum ibu dan orang kulit hitam Amerika.
Pada 2021, Kennedy menulis buku berjudul, The Real Anthony Fauci yang berisi tuduhan kepada para dokter spesialis penyakit menular. Selain itu, ia juga mempromosikan perawatan alternatif untuk Covid-19 yang belum terbukti, seperti penggunaan ivermectin dan obat antimalaria hidroksiklorokuin.
Penentangannya terhadap vaksin Covid-19 telah menempatkannya sebagai wajah kelompok antidemokrasi. Robert F. Kennedy Jr juga pernah muncul dalam acara-acara yang menyuarakan kebohongan soal Pemilu 2020. Ia bersama tokoh pendukung Donald Trump seperti Roger Stone, Michael Flynn, dan Charlene Bollinger percaya bahwa hasil Pemilu 2020 telah dicurangi.
Baca Juga: Stormy Daniels Sebut Donald Trump Tidak Layak Dipenjara