PIKIRAN RAKYAT – China sedang mengembangkan penggunaan teknologi cetak 3D untuk membangun habitat manusia di bulan. Upaya ini merupakan langkah untuk memperkuat rencana besar membangun tempat tinggal jangka panjang di satelit bumi tersebut.
Menurut laporan China Daily, China pertama kali melakukan pendaratan di Bulan pada 2013. Pada 2020, misi Chang’e 5 yang dinamai berdasar dewi bulan dalam mitos Tiongkok berhasil mendaratkan sebuah wahana tanpa awak dan berhasil membawa pulang sampel tanah bulan. Rencananya pada 2030 nanti, China akan mendaratkan seorang astronot untuk kali pertama.
Di sela waktu tersebut, Negeri Tirai Bambu bakal meluncurkan misi Chang’e 6,7, dan 8. Di mana, misi Chang’e terakhir nantinya bertugas mencari sumber daya yang dapat diolah kembali agar manusia bisa tinggal di bulan dalam jangka panjang.
Baca Juga: NASA Siapkan Misi untuk Keruk Bahan Tambang di Bulan
Menurut Wu Weiren seorang ilmuwan di China National Space Administration, Chang’e 8 akan melakukan investigasi lingkungan dan komposisi mineral permukaan bulan. Misi tersebut juga yang menentukan apakah teknologi cetak 3D dapat digunakan untuk membangun habitat manusia di sana.
“Jika kita ingin tinggal di bulan untuk waktu yang lama, kita perlu mendirikan stasiun luar angkasa menggunakan material yang diambil langsung dari sana,” ujar Wu, dikutip dari Reuters pada Rabu, 26 April 2023.
Dalam 5 tahun ke depan, Beijing hendak membangun pangkalan menggunakan tanah asli dari bulan. Menurut seorang ahli dari Akademi Teknik China, sebuah robot yang bertugas membuat ‘batu bata bulan’ akan diluncurkan selama misi Chang’e 8 sekitar 2028.
Perlombaan untuk mendaratkan awak di bulan menjadi makin intensif dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan Amerika Serikat.
Bulan ini, NASA dan Badan Antariksa Kanada sudah menunjuk 4 astronot untuk misi Artemis II yang rencananya akan dilakukan pada akhir 2024. Misi tersebut akan menjadi penerbangan pertama manusia ke bulan dalam beberapa dekade terakhir.