kievskiy.org

NASA Siapkan Misi untuk Keruk Bahan Tambang di Bulan

Ilustrasi penambangan di Bulan.
Ilustrasi penambangan di Bulan. /Freepik/wirestock

PIKIRAN RAKYAT – Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) kini berusaha mempercepat rencana misi penambangan logam di Bulan. Rencana ini diumumkan tak lama setelah China sukses meluncurkan roket Chang'e-5 yang akan bertugas mengambil dan membawa batu-batuan dari Bulan ke Bumi.

Demi kelancaran misi ini, NASA telah mengumumkan rekrutmen peneliti ke berbagai universitas. Ilmuwan yang direkrut nantinya akan bertugas untuk meneliti logam yang telah diekstraksi dari lapisan permukaan Bulan. Ekstraksi logam ini akan dilakukan lewat teknologi 3D printing.

Penambangan logam dari permukaan Bulan merupakan upaya untuk memanfaatkan sumber daya dari ruang angkasa. Hal ini adalah kelanjutan dari usaha untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil di Bumi.

“Ada jenis logam tertentu yang mungkin dapat kami ekstrak di berbagai bagian permukaan bulan. Kami akan perlu membangun pabrik di bulan jika ingin memproduksi logam tersebut,” kata Matt Deans selaku eksekutif program NASA Space Technology Research Grants, dikutip pada Kamis, 2 Maret 2023.

Baca Juga: Sempat Tertuda, NASA Berencana Luncurkan Mega-Roket dalam Waktu Dekat Ini, Catat Tanggalnya

NASA bukan satu-satunya organisasi yang akan menggelontorkan dana besar untuk misi ruang angkasa ini. Startup penambangan asteroid, AstroForge yang disokong berbagai perusahaan besar juga sedang mengerjakan teknologi untuk melakukan ekstraksi material langsung di Bulan. Hal ini dinilai akan lebih menghemat ongkos serta bahan bakar yang diperlukan untuk perjalan kembali ke Bumi.

Tingginya minat pada penambangan logam di ruang angkasa berkembang seiring meningkatnya teknologi 3D printing. Perusahaan jasa penerbangan ruang angkasa, Blue Origin telah bekerjasama dengan NASA selama bertahun-tahun untuk program Blue Alchemist. Melalui 3D printing, program ini disebut menggunakan simulasi lapisan batu bulan sebagai bahan baku produksi sel surya dan kabel transmisi.

Logam Berharga di Bulan

Sebetulnya logam bukan satu-satunya sumber daya yang akan ditambang dari Bulan. Dean menyebut, NASA sebelumnya justru fokus mengekstrak air dan oksigen dari sana. Air di Bulan terperangkap dalam kawah yang tidak pernah terpapar cahaya matahari. Apabila berhasil diekstraksi, air itu dapat menyokong operasi NASA di Bulan, mulai dari menyediakan bahan bakar hidrogen hingga oksigen untuk astronot.

Tentunya memproduksi air dan oksigen di Bulan memerlukan energi, apalagi untuk proses penambangan logam. Reaktor nuklir menjadi salah satu sumber energi potensial untuk mendukung misi ruang angkasa NASA.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat