kievskiy.org

Beirut Diguncang Unjuk Rasa, Warga Lebanon Serukan Pemberontakan

Ilustrasi senjata api.
Ilustrasi senjata api. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Buntut ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut pekan lalu masih menimbulkan kecaman dan kemarahan warga Lebanon.

Pada Minggu 9 Agustus 2020, warga Lebanon bahkan menyerukan pemberontakan untuk menggulingkan para pemimpin Lebanon.

Pemerintah Lebanon dituntut untuk mengundurkan diri oleh para pengunjuk rasa lantaran dianggap lalai akibat ledakan dahsyat yang terjadi Selasa 4 Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Rush Vs Bus Elf di Ruas Tol Cipali, 8 Orang Tewas

Seorang kepala gereja di Lebanon meminta kabinet untuk mundur jika tidak bisa "mengubah cara pemerintahannya".

"Pengunduran diri seorang anggota parlemen atau menteri tidak cukup, seluruh pemerintah harus mengundurkan diri jika tidak dapat membantu negara pulih," kata Kepala Gereja Maronit Batrik Bechara Boutros al-Rahi dalam khotbah Minggu.

Masih pada hari yang sama, seorang Menteri yaitu Manal Abdel Samad yang menjabat sebagai Menteri Penerangan memutuskan untuk mengundurkan diri.

Baca Juga: Menkes AS Temui Presiden Taiwan, Buat Tiongkok Makin Meradang

Dia beralasan ledakan dahsyat yang terjadi merupakan bentuk kegagalan pemerintah dan meminta untuk melakukan reformasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat