kievskiy.org

Sedang Mendekam di Penjara, 3 Jurnalis Perempuan Iran Sabet Penghargaan Kebebasan Pers dari UNESCO

Ilustrasi narapidana dalam penjara.
Ilustrasi narapidana dalam penjara. /Pixabay/Ichigo121212

PIKIRAN RAKYAT – Tiga jurnalis wanita Iran yang mendekam di balik jeruji mendapat Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO atau Guillermo Cano 2023 berdasarkan rekomendasi juri internasional dari kalangan profesional.

Upacara penghargaan tersebut diketahui berlangsung pada Selasa, 2 Mei 2023 malam di New York, dan turut dihadiri oleh Audrey Azoulay selaku Direktur Jenderal UNESCO. Adapun tiga jurnalis tersebut beridentitas Niloofar Hamedi, Elaheh Mohammadi, dan Narges Mohammadi.

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting untuk memberikan penghormatan kepada semua jurnalis perempuan yang dicegah melakukan pekerjaannya dan yang menghadapi ancaman dan serangan terhadap keselamatan pribadi mereka. Hari ini kami menghormati komitmen mereka terhadap kebenaran dan akuntabilitas,” kata Audrey, dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman UNESCO.

Pada kesempatan yang sama, ketua juri internasional para profesional media, Zainab Salbi juga berkomitmen untuk menghargai kerja keras para jurnalis perempuan Iran dalam menyampaikan informasi dan kebenaran.

Baca Juga: Diduga karena Masalah Gaji, Menteri Tenaga Kerja Uganda Tewas Ditembak Pengawalnya

“Kami berkomitmen untuk menghormati kerja keras jurnalis perempuan Iran yang laporannya mengarah pada revolusi bersejarah yang dipimpin perempuan. Mereka membayar mahal atas komitmen mereka untuk melaporkan dan menyampaikan kebenaran,” kata Zainab.

“Dan untuk itu, kami berkomitmen untuk menghormati mereka dan memastikan suara mereka akan terus bergema di seluruh dunia hingga mereka aman dan bebas,” ujarnya melanjutkan.

Dalam memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia yang jatuh pada Rabu, 3 Mei 2023, Niloofar Hamedi dan Elaheh Mohammadi mendapat Penghargaan Jurnalis Kanada untuk Kebebasan Berekspresi (CJFE), dan Penghargaan Louis M. Lyons 2023 untuk Hati Nurani dan Integritas dalam Jurnalisme dari Harvard.

Niloofar Hamedi adalah seorang jurnalis yang menulis surat kabar reformis terkemuka Shargh dan telah mendekam di Penjara Evin Iran sejak September 2022. Begitupun dengan Elaheh Mohammadi yang menulis untuk surat kabar Ham-Mihan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat