kievskiy.org

Perintis AI Ungkap Kecerdasan Buatan Jadi Ancaman

Ilustrasi artificial intelligence (AI).
Ilustrasi artificial intelligence (AI). /Pixabay/Geralt

PIKIRAN RAKYAT - Perintis Artificial Intelligence (AI), Geoffrey Hinton mengungkapkan jika kecerdasan buatan tersebut bisa menjadi ancaman. Bahkan, bahaya yang ditimbulkan tidak jauh berbeda dengan perubahan iklim.

Geoffrey Hinton telah mengetahui ancaman yang ditimbulkan oleh AI. Namun, ia tidak bisa berbicara dengan bebas karena terikat kontrak di Alphabet, perusahaan tempatnya bekerja selama satu dekade.

Setelah satu dekade bekerja untuk Alphabet, Geoffrey Hinton memutuskan untuk keluar. Ia mengambil keputusan tersebut agar dapat berbicara dengan bebas.

"Saya tidak ingin meragukan ancaman perubahan iklim. Saya tidak ingin mengatakan jika Anda tidak perlu khawatir tentang perubahan iklim. Itu juga risiko yang sangat besar. Namun, saya kira ancaman AI mungkin akan semakin mendesak," kata Geoffrey Hinton.

Baca Juga: Warga AS Cap Penobatan Raja Charles III 'Kekejian' dan Matikan TV Demi Meghan Markle

Geoffrey Hinton memiliki terobosoan tentan neural network dan dianggap penting bagi pengembangan sistem-sistem AI masa kini. Neural network merupakan sistem yang ada dalam kecerdasan buatan yang bekerja seperti otak manusia dalam mengajarkan komputer untuk memproses data.

Kekhawatiran mengenai ancaman AI tidak hanya disampaikan oleh Geoffrey Hinton. Banyak pemimpin teknologi yang terang-terangan mengutarakan kekhawatiran terhadap bahaya yang muncul dari perkembangan AI jika teknologi itu menjadi ebih cerdas daripada manusia dan mengendalikan bumi.

"Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perubahan iklim, tetapi tidak demikian dengan AI. Belum diketahui apa yang dapat dilakukan oleh umat manusia untuk menghentikan bahaya teknologi tersebut," ujar Geoffrey Hinton.

Baca Juga: Raja Charles III Resmi Jadi Raja Inggris, Naik Takhta pada Umur 74 Tahun

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat