kievskiy.org

Enam Dokter Telan Kepala Lego demi Sebuah Penelitian

Ilustrasi kepala lego.
Ilustrasi kepala lego. /Pixabay/Andrzej Rembowski

PIKIRAN RAKYAT — Ketika Dr. Andy Tagg masih balita, dia menelan sepotong Lego. Sebenarnya, dua pasang Lego yang saling menempel.

"Saat itu saya berpikir, saya taruh saja lego itu di mulut dan mencoba meletakkan gigi di antara potongan-potongan kecil itu," katanya. Hal berikutnya yang dia tahu, benda tersebut masuk ke bawah tenggorokannya.

Sebagai seorang dokter Unit Gawat Darurat di Western Health, di Melbourne, Australia, Andy berkata bahwa dia sering bertemu dengan para orantua yang gelisah tentang rasa penasaran anak-anaknya tersebut dan mereka menyerah tentang hal ini. 

Sebagian besar anak-anak, seperti Andy, pasti membuang benda itu dari dalam tubuh mereka melalui kotoran yang keluar dari dubur dalam waktu sekitar satu hari. Tetapi tetap saja, Andy bertanya-tanya apakah ada cara untuk menghindarkan orangtua dari rasa kekhawatiran tersebut, yang menurutnya tidak penting.

Baca Juga: Usai Turun Harga 1 Juni 2023, Simak Daftar Harga BBM Pertamina Subsidi dan Nonsubsidi di 34 Provinsi

Tentu, ia dapat meyakinkan orang tua satu persatu bahwa mereka mungkin tidak perlu datang ke ruang gawat darurat, atau, lebih buruk lagi, mereka tidak perlu menggali kotoran anak mereka, hanya untuk mencari benda tersebut seharian.

Tapi Andy dan lima dokter anak lainnya bertanya-tanya, apakah ada cara untuk menjawab kekhawatiran para orangtua ini melalui sains?

Keenam dokter tersebut mulai merancang sebuah percobaan, dan menerbitkan hasilnya.

"Masing-masing menelan kepala Lego," kata jurnalis sains Sabrina Imbler, yang menulis tentang eksperimen tersebut. 

Baca Juga: Update Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo Terbaru Juni 2023, Semua Kompak Turun Harga

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat