kievskiy.org

Demo Rusuh di Senegal Tewaskan 16 Orang, Menentang Pemenjaraan Tokoh Oposisi

Ilustrasi korban meninggal.
Ilustrasi korban meninggal. /Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Senegal mengambil kebijakan untuk memutus akses layanan internet sebagai respons terhadap demo rusuh yang terjadi di beberapa kota besar yang menewaskan 16 orang, pada Minggu, 4 Juni 2023.

Diketahui, selama 3 hari terakhir, negara Afrika Barat ini dilanda oleh protes massal yang mengguncang negara setelah pemimpin oposisi yang terkenal, Ousmane Sonko, dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun pada beberapa hari yang lalu.

Pada minggu sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membatasi akses ke beberapa platform perpesanan, namun banyak orang berhasil mengatasi pembatasan tersebut dengan menggunakan jaringan pribadi virtual yang menyembunyikan lokasi pengguna.

Akhirnya, pemerintah mengambil langkah lebih jauh dengan memutuskan sambungan internet pada perangkat seluler di area dan jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Kala Gubernur Lampung Dapat Rp800 M usai Viral, Arinal Djunaidi: Kalau Kurang, Tahun Depan Usaha Lagi

Meskipun tidak diungkapkan secara spesifik wilayah yang terkena dampak atau waktu yang tepat, warga di seluruh ibu kota Dakar melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses internet melalui perangkat seluler pada Minggu sore, saat protes mulai memanas.

Sejauh ini, menurut media setempat koneksi internet hanya dapat diakses melalui jaringan WiFi.

Pemicu demo massa ini karena pemimpin oposisi populer Ousmane Sonko dijatuhi hukuman 2 tahun penjara sebagai konsekuensi dari kerusuhan, yang kemungkinan akan menghalangi dirinya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Februari 2024 mendatang.

Baca Juga: Seorang Jemaah Haji Asal Cianjur Meninggal di Madinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat