kievskiy.org

AS Harus Bertanggung Jawab Atas Emisi CO2 Berlebih di Dunia pada 2050

Ilustrasi perubahan iklim.
Ilustrasi perubahan iklim. /Indonesia.un.org

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah studi ilmiah tentang iklim menyebut Amerika Serikat (AS) adalah negara yang paling bertanggung jawab atas berlebihnya tingkat emisi CO2 di dunia pada 2050. Negeri Paman Sam itu bahkan dimintai pertanggungjawaban denda 170 triliun dolar AS.

Laporan itu dimuat dalam jurnal Nature Sustainability yang terbit pada Senin, 5 Juni 2023. Studi itu memuat penjelasan bahwa negara-negara di kawasan Utara Dunia (Global North) sebagai pihak yang bertanggung jawab sangat besar atas kerusakan iklim.

Sebuah proposal permintaan tanggung jawab kompensasi dibuat dalam studi ilmiah itu yang dipimpin Andrew Fanning.

Kompensasi itu, disebutkan harus dibayarkan oleh negara-negara penghasil emisi tinggi kepada negara-negara penghasil emisi rendah atas kerusakan terkait iklim.

Baca Juga: Ada Bunker Narkoba di Kampus Ternama di Makassar, Lengkap dengan Brankas untuk Transaksi

"Tidak semua negara memiliki tanggung jawab yang setara atas menipisnya anggaran karbon. Beberapa negara berkontribusi lebih besar dalam menyebabkan krisis ini dibandingkan yang lainnya," sebut penjelasan dalam laporan tersebut, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 9 Juni 2023.

Menurut laporan studi itu, semua orang di dunia berhak atas atmosfer bumi dalam nama kepemilikan bersama.

Artinya, ada tanggung jawab historis yang harus dipandang dari perspektif keadilan iklim.

Saat ini, negara-negara maju masih berdiam terkait dukungan finansial kepada negara-negara berkembang.

Baca Juga: Jabatan Pimpinan KPK Diperpanjang MK, Ali Fikri: Fokus dalam Skala Prioritas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat