kievskiy.org

Gegara Seri Anime, Jumlah Rakun di Jepang Melonjak

Hewan rakun.
Hewan rakun. /Pexels/Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Rakun bukan spesies asli Jepang, tetapi dalam beberapa dekade terakhir, hewan berbulu itu telah menyebar sejumlah wilayah di negara tersebut. Hal tersebut menyebabkan masalah bagi manusia dan spesies hewan lainnya. Semuanya dimulai dari sebuah seri anime yang lucu.

Pada 1963, penulis Amerika Sterling North meluncurkan bukunya yang paling populer, Rascal: A Memoir of a Better Era.

Buku tersebut bercerita tentang petualangan seorang bocah laki-laki bernama Sterling dengan rakun temannya yang bernama Rascal, dan bukunya sangat sukses sehingga Disney memutuskan untuk mengadaptasinya menjadi film live-action.

Di Jepang, petualangan Rascal menginspirasi serial anime berjudul Rascal the Raccoon (Araiguma Rasakaru) dengan 52 episode, yang ditayangkan selama setahun pada 1977 dan membuat rakun menjadi hewan peliharaan yang sangat diminati di negara tersebut.

Baca Juga: Minuman Beracun Tewaskan 30 Orang di Rusia, Tetap Diminati Warga Meski Dilarang

Akan tetapi ada satu masalah yakni tidak ada rakun di Jepang, sehingga orang-orang mulai mengimpor rakun dari Amerika Serikat dengan jumlah sekira 1.500 rakun per bulan.

Jika orang-orang yang ingin memiliki rakun sebagai hewan peliharaan sempat membaca akhir buku Sterling North atau menonton seluruh seri anime-nya, mereka akan tahu bahwa rakun dewasa tidak cocok sebagai hewan peliharaan.

Di akhir buku, Sterling menyadari bahwa Rascal adalah hewan liar yang seharusnya hidup di alam bebas, jadi ia membebaskannya, dan begitu pula banyak keluarga yang dengan bodohnya mengadopsi anak rakun sebagai hewan peliharaan.

Ketika pihak berwenang menyadari apa yang terjadi dan mulai mencegah orang melepaskan rakun mereka ke alam liar, sudah terlambat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat