kievskiy.org

Wagner Bubar Barisan, Pemberontakan Dihentikan Lewat Campur Tangan Belarusia

Pasukan tentara bayaran Wagner Group.
Pasukan tentara bayaran Wagner Group. /REUTERS/Alexander Ermochenko REUTERS/Alexander Ermochenko

PIKIRAN RAKYAT - Private Military Company (PMC) alias Perusahaan militer swasta, Grup Wagner memilih mundur teratur, setelah menggegerkan politik dunia dengan membelot dari Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pasukan bersenjata itu kini memutuskan untuk kembali ke markas militer mereka. Informasi tersebut telah dikonfirmasi oleh sang pemimpin, Evgeny Prigozhin pada Jumat malam, 23 Juni 2023.

Seperti diberitakan sebelumnya, unit-unit Wagner melakukan pemberontakan dalam semalam, menguasai beberapa situs militer dan administrasi di kota selatan Rostov-on-Don, serta melancarkan serangan ke Moskow, ibu kota Rusia.

Menurut keterangan Prigozhin, pemberontakan telah menimbulkan dampak pertumpahan darah besar-besaran. Namun, belakangan dia mengumumkan bahwa pasukan Wagner yang bergerak maju akan kembali ke kamp mereka.

Baca Juga: Yevgeny Prigozhin Musuh Baru Militer Rusia, Ternyata Pernah Berhubungan Baik dengan Vladimir Putin

“Mereka ingin membubarkan PMC Wagner. Pada tanggal 23 Juni, kami melakukan March of Justice dalam sehari. Kami maju ke Moskow hanya sejauh 200 km, dan selama itu kami tidak menumpahkan setetes darah pun dari para pejuang kami," ujar Prigozhin, dikutip dari Russia Today, Minggu, 25 Juni 2023.

Selama pemberontakan, pasukan Wagner dilaporkan menjatuhkan beberapa pesawat dan berulang kali bentrok dengan pasukan Rusia. Kini medan perang berdarah itu resmi diakhiri Wagner. Keputusan diambil setelah adanya pembicaraan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Pengumuman berakhirnya aksi membelot Wagner muncul tak lama setelah adanya layanan pers Presiden Belarusia, yang mengumumkan bahwa dia telah mengadakan negosiasi sukses dengan Prigozhin. Pembicaraan dilatarbelakangi oleh koordinasi Lukashenko sebelumnya dengan Vladimir Putin.

"Evgeny Prigozhin menerima usulan Presiden Alexander Lukashenko untuk menghentikan pergerakan orang-orang bersenjata Wagner di Rusia dan mengambil langkah lebih lanjut untuk mengurangi ketegangan," kata pernyataan kepresidenan Belarusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat