kievskiy.org

Konflik Laut China Selatan: Pejabat Tiongkok Minta Negara Anggota ASEAN untuk Bekerja Sama dengannya

Kapal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) milik Tiongkok menembakkan meriam dan torpedo dalam latihan di Laut China Selatan awal bulan Agustus ini.
Kapal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) milik Tiongkok menembakkan meriam dan torpedo dalam latihan di Laut China Selatan awal bulan Agustus ini. /Weibo via SCMP Weibo via SCMP

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan posisi baru negaranya di Laut China Selatan.

Pihak Tiongkok kemudian memanggil para diplomat dari 10 negara Asia Tenggara untuk bertemu guna menyampaikan kekhawatirannya tentang kehadiran AS yang berisiko konflik atas perairan yang diperebutkan.

Selama pertemuan di Beijing pada awal Agustus 2020, seorang pejabat Tiongkok yang bertanggung jawab atas urusan maritim dan perbatasan mengungkapkan keprihatinan pihaknya atas 'risiko tinggi' dari aktivitas militer oleh 'negara-negara non-regional'.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Jimin BTS Beri Donasi Rp1,2 M untuk Siswa di Jeonnam

Ungkapan 'negara-negara non regional' sering digunakan Tiongkok saat membahas peran AS di Asia .

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari SCMP, pejabat Tiongkok itu meminta anggota Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk bekerja sama dengan Beijing.

Dia mengatakan negara-negara ASEAN dan Tiongkok harus melanjutkan kode etik Laut China Selatan secepat mungkin untuk menunjukkan beberapa kemajuan dan tidak ingin proses tersebut 'dibajak' oleh negara-negara yang bukan bagian dari negosiasi.

Baca Juga: Dijanjikan Pekerjaan Sopir di Perusahaan BUMN, Pria di Palembang Ditipu Rp18 Juta oleh Kenalan Dekat

"(Pejabat itu) tidak mengatakan kepada siapa Tiongkok ingin menunjukkan kemajuan, tetapi jelas bahwa itu adalah AS," kata salah satu seorang sumber yang mengetahui rincian pertemuan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat