kievskiy.org

Italia Ungkit Kesalahan Negara Barat dalam Pembunuhan Muammar Gaddafi: Bumerang

Mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi.
Mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi. /Reuters/Ismail Zitouny

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri Italia yang juga menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Antonio Tajani, menyebut bahwa negara-negara Barat telah melakukan kesalahan dengan terlibat dalam penggulingan mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, pada 2011 silam.

Tajani menyoroti bahwa dampak dari kudeta disertai pembunuhan ini telah menjadi bumerang, karena kematian Gaddafi justru menyebabkan kekacauan dan konflik yang berkepanjangan di Libya.

Dalam sebuah acara di Tuscany pada pekan ini, Tajani, menyatakan bahwa situasi di Libya saat ini mengalami berbagai masalah yang meruncing sejak penggulingan dan pembunuhan Muammar Gaddafi.

Tajani mencatat bahwa dalam retrospeksi, meskipun Gaddafi tidak dianggap sebagai tokoh yang mempromosikan demokrasi, hasil dari tindakan mengakhiri pemerintahannya telah membawa dampak negatif yang lebih besar dibandingkan pemimpin-pemimpin yang menggantikannya di Libya.

Baca Juga: Putra Muammar Gaddafi Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Menolak Makan, Hidupnya bak Jadi Sandera Politik Libya

Tajani menganggap sebagai kesalahan serius bahwa Gaddafi dibunuh, dan meskipun dia mungkin bukan penganut demokrasi, setelah masa pemerintahannya berakhir, Libya malah terjatuh ke dalam lingkaran ketidakstabilan politik yang memengaruhi tidak hanya negara itu sendiri, tetapi juga kawasan Afrika secara keseluruhan.

Pada masa itu, Italia diketahui masih menjalin perjanjian dengan Gaddafi untuk mengendalikan aliran migrasi, dan situasinya berada dalam kendali yang lebih baik.

Tewasnya Muammar Gaddafi

Sebelumnya, Gaddafi tewas oleh sekelompok pemberontak dalam konteks kampanye pengeboman yang dilakukan oleh NATO, selama perang saudara di Libya pada 2011.

Pemerintahan Gaddafi akhirnya digulingkan, dan ia sempat melarikan diri ke kota kelahirannya di Surt.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat