PIKIRAN RAKYAT – Selandia Baru mencatat kematian Covid-19 pertamanya, setelah tiga bulan tanpa pasien virus corona yang meninggal.
Jumat, 4 September 2020, seorang pria berusia 50-an meninggal karena virus corona.
Pejabat kesehatan mengatakan pria itu adalah bagian dari klaster gelombang kedua yang muncul di Auckland bulan lalu, mengakhiri masa 102 hari bebas penularan komunitas di negara Pasifik Selatan itu.
Baca Juga: Harga Anjlok, Petani Rugi, Ganjar Pranowo Kerahkan ASN Borong Sayuran dengan Harga Pasar Sebelumnya
Kematian di Rumah Sakit Middlemore Auckland pada Jumat sore, menjadikan jumlah kematian Selandia Baru akibat virus itu menjadi 23, dengan kematian terakhir sebelumnya pada 24 Mei.
"Saya mengakui kecemasan yang mungkin dirasakan warga Selandia Baru tentang berita hari ini. Baik di komunitas yang lebih luas dan juga untuk keluarga dan whanau (kerabat) yang berduka atas kematian ini," kata kepala kesehatan Ashley Bloomfield dalam sebuah pernyataan.
Pria itu dilaporkan menjadi yang termuda yang meninggal akibat Covid-19 di Selandia Baru, karena korban jiwa liannya jauh lebih tua, demikian laporan AFP.
Baca Juga: Kurangi Target Jumlah Bansos KPM, Kemensos Ajukan Tambahan Anggaran 2021
Otoritas kesehatan tidak mengatakan apakah dia memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau komorbid.
Klaster Auckland muncul dalam keluarga beranggotakan empat orang dan sejak itu berkembang menjadi 152, termasuk tiga kasus baru yang tercatat pada hari Jumat.