kievskiy.org

Israel Perintahkan Evakuasi dalam 24 Jam, Warga Gaza: Mati di Tempat Kami Lebih Baik daripada Pergi

Sebuah pemandangan menunjukkan rumah-rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023.
Sebuah pemandangan menunjukkan rumah-rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem.

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari satu juta penduduk Palestina di bagian utara Gaza saat ini memiliki waktu kurang dari satu hari setelah Israel meminta agar mereka dievakuasi ke bagian selatan pada Jumat, 13 Oktober 2023. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengindikasikan bahwa puluhan ribu warga Gaza diprediksi telah pindah ke wilayah selatan sesuai perintah Israel. Sebelumnya, sekira 400 ribu orang telah mengungsi beberapa hari usai serangan berkelanjutan dari militer Israel.

Meskipun banyak yang telah pindah sesuai perintah Israel, sebagian warga Gaza lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di wilayah mereka.

Mohammad, salah seorang penduduk Gaza, menyatakan lebih baik mati di tempat tinggalnya daripada harus mengungsi ke daerah lain. “Mati di tempat kami lebih baik daripada pergi,” katanya dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Selain itu, di sekitar Gaza, pesan-pesan yang disiarkan melalui pengeras suara masjid juga memotivasi warga untuk bertahan di rumah dan mempertahankan tanah kelahiran mereka.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dikabarkan Terjerat Pasal Zina di Iran, Terancam Dihukum Cambuk 99 Kali

Imbauan PBB

Setelah peringatan evakuasi dari Israel, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama organisasi internasional lainnya telah memperingatkan kemungkinan terjadinya bencana jika sejumlah besar orang terpaksa mengungsi.

PBB juga telah mengimbau untuk pencabutan blokade, agar bantuan kemanusiaan dapat masuk dengan lancar dari komunitas internasional.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan akses secepatnya guna bantuan kemanusiaan di Gaza. "Kami membutuhkan akses segera untuk bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza, agar pasokan bahan bakar, makanan, dan air dapat tersedia bagi semua yang membutuhkannya. Bahkan dalam perang, ada aturan yang harus diikuti," sebutnya.

Selain itu, menurut Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, bagi warga Gaza, pindah ke selatan tanpa menimbulkan "konsekuensi kemanusiaan yang buruk" adalah sesuatu yang tidak mungkin.

Di media sosial, Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths menulis, "Penduduk sipil Gaza semakin terjepit. Bagaimana mungkin 1,1 juta orang bisa berpindah melintasi wilayah yang padat penduduk dalam kurun waktu kurang dari 24 jam."***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat