PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden terang-terangan mengimbau seluruh rakyat AS untuk mendukung Israel dan Ukraina, khususnya dalam pendanaan perang. Ia menyamaratakan posisi Hamas sebagaimana Rusia, yaitu ancaman besar untuk negara AS.
Hal itu ditegaskan Biden saat menyampaikan pidato di Kantor Oval. Mulanya, ia menyampaikan permintaan resmi Gedung Putih agar Kongres menyediakan sekitar 100 miliar dolar AS untuk membantu sumber daya perang Israel, Ukraina, Taiwan, dan perbatasan selatan AS.
Kemudian, Biden mempertegas dukungan untuk Ukraina dan Israel merupakan bentuk perjuangannya melawan kelompok militan yang penting bagi keamanan nasional Amerika.
“Saya tahu konflik-konflik ini sepertinya masih jauh (dari AS), dan wajar jika kita bertanya mengapa hal ini penting bagi Amerika. Hamas dan Putin mewakili ancaman yang berbeda. Mereka memiliki kesamaan: keduanya ingin sepenuhnya memusnahkan demokrasi di negara tetangganya," kata Biden, dalam pidato yang total berdurasi sekitar 15 menit, dikutip dari Bloomberg, Jumat, 20 Oktober 2023.
Baca Juga: 5 Poin Keberatan BRIN soal Putusan MK ‘Injury Time’: Diskriminasi dan Politik Dinasti
Biden ikut campur tangan dalam dua perang besar yang terjadi dua tahun belakangan. Keduanya berdampak signifikan terhadap stabilitas global. Hal ini menjadi krusial untuk Biden lantaran memasuki pemilu presiden 2024, kebijakan luar negeri menjadi senjata kampanyenya.
Biden menggebu-gebu membantu Israel dan Ukraina, sebab ia sangat yakin bahwa invasi Rusia dan 'pembantaian berdarah' Hamas terhadap Israel bakal mengancam negara-negara demokratis di seluruh dunia.
“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa ketika teroris tidak menerima konsekuensi atas teror mereka, ketika para diktator tidak menerima konsekuensi atas agresi mereka, maka mereka akan menyebabkan lebih banyak kekacauan, kematian, dan kehancuran,” kata Biden.
Biden mengungkap rencana terdekatnya untuk mengirimkan bantuan anggaran mendesak kepada Kongres untuk mendanai keamanan nasional Amerika beserta mitra penting termasuk Israel dan Ukraina.