PIKIRAN RAKYAT - Para diplomat top dari negara-negara kawasan Asia Tenggara mengadakan pembicaraan tahunan melalui konferensi video pada Rabu, 9 September 2020.
Perundingan ini dimaksudkan untuk membahas krisis besar yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona dan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan serta persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebelumnya tertunda selama sebulan dan kini diadakan secara online untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Jadwal Uji Tanding Persib Bandung vs Bhayangkara di GBLA, Ada Dua Sesi Pertandingan Selama 90 Menit
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari AP News, pemimpin dari 10 negara ASEAN itu juga akan bertemu dengan mitra Asia dan Barat, termasuk AS dan Tiongkok untuk pembicaraan yang ditutup oleh forum keamanan tahunan.
Vietnam menjadi tuan rumah dan pembicara dalam pertemuan ini. Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyerukan solidaritas regional di tengah hambatan dalam upacara pembukaan yang dihadiri oleh banyak diplomat di ibukota Hanoi.
"Nilai berharga dari kerja sama kita sedang diuji di lingkungan yang penuh dengan volatilitas dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama pandemi Covid-19,” kata Phuc.
Baca Juga: Pilkada di Tengah Pandemi, DPR: Jangankan Rakyat Biasa, Calon Kepala Daerah Banyak Berguguran
“Lanskap geopolitik dan geoekonomi regional termasuk Laut China Selatan menyaksikan volatilitas yang membahayakan perdamaian dan stabilitas,” tambahnya.