PIKIRAN RAKYAT - Para saksi mata menyatakan bahwa sekitar 7.000 pekerja Gaza yang bekerja lintas batas di Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat telah dikirim kembali ke Gaza pada Jumat, 3 November 2023.
"Beberapa pekerja Gaza kembali melalui penyeberangan Kerem Shalom di sebelah timur perbatasan Rafah, yang memisahkan Jalur Gaza yang terkepung," ucap saksi mata yang identitasnya dirahasiakan.
Selain itu, para pekerja Gaza tersebut, mengklaim bahwa mereka mengalami perlakuan yang tidak adil selama menjadi tahanan di Israel.
Memutus Semua Kontak Dengan Gaza
Di lain pihak, kabinet keamanan Israel mengumumkan pada Kamis malam bahwa mereka telah memutuskan semua kontak dengan Gaza dan tidak akan lagi mengizinkan pekerja Palestina dari Gaza masuk ke Israel.
Baca Juga: Rayakan 65 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Jepang melalui Pameran Bridging Culture
Keputusan ini diambil hampir empat minggu setelah Israel mulai menyerang sasaran Hamas sebagai tanggapan atas serangan lintas batas yang mematikan.
Pihak Israel juga menyatakan bahwa para pekerja Gaza yang berada di Israel saat perang pecah akan dikembalikan ke Gaza, namun tanpa memberikan informasi lebih lanjut tentang hal tersebut.
"Para pekerja yang berasal dari Gaza yang kini berada di Israel akan dikembalikan ke asalnya," kata perwakilan kabinet Keamanan Israel.
Menurut COGAT, badan pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina, sebelum terjadinya konflik antara Israel dan Hamas, sekitar 18.500 warga Gaza telah mendapatkan izin untuk bekerja di Israel.
Baca Juga: Anwar Usman Disebut Langgar Kode Etik dan Paling Banyak Dilaporkan