kievskiy.org

PBB Lemah, Sebut Rumah Sakit, Kamp Pengungsi, Masjid, dan Gereja di Gaza Sudah Tak Aman

Warga Palestina duduk di antara puing-puing gedung hunian yang rusak, usai serangan Israel, di Gaza, 10 Oktober 2023.
Warga Palestina duduk di antara puing-puing gedung hunian yang rusak, usai serangan Israel, di Gaza, 10 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Saleem

PIKIRAN RAKYAT - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan mengkhawatirkan mengenai situasi di Gaza Palestina. Setelah dibantai 1 bulan berturut-turut oleh Israel, PBB kini mengaku tak bisa melakukan apa-apa.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guteres. Guteres menyatakan jika kini tak ada lagi tempat yang aman di Jalur Gaza. Bahkan tempat yang ada di bawah naungan bendera mereka sendiri.

Ini imbas serangan sporadis yang dilakukan oleh Israel kepada pihak-pihak sipil yang tidak berdosa. Termasuk di dalamnya ambulans, rumah sakit, warga tak bersenjata, bahkan anak-anak.

"Operasi darat oleh Pasukan Pertahanan Israel dan pemboman yang terus berlanjut menghantam warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, masjid, gereja dan fasilitas PBB – termasuk tempat penampungan. Tidak ada yang aman," ujar Antonio Guteres dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Selasa 7 November 2023.

Baca Juga: Bocah 13 Tahun Tewas Mengenaskan Dihabisi Teman Sebaya di Garut, Jasadnya Ditemukan di Sungai Cimanuk

Data yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan dikelola oleh Hamas menyatakan setidaknya 10.022 orang di Gaza telah terbunuh , termasuk 4.104 anak-anak.

"Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak . Ratusan anak perempuan dan laki-laki dilaporkan terbunuh atau terluka setiap hari," ucap Guteres kembali.

Staf PBB Sudah jadi Korban

Saking parahnya pembantaian berkecamuk di Israel, PBB mengaku staf mereka juga ada yang jadi korban meninggal. Dalam pernyataannya, PBB menjelaskan ada 88 staf UNRWA yang juga menjadi korban jiwa di Gaza. UNRWA sendiri merupakan badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Baca Juga: Perpecahan Tersembunyi: Pengamat Bongkar Awal Mula Keretakan Keluarga Jokowi dan PDIP

Jumlah staf yang menjadi korban jiwa itu pun disebut paling tinggi yang pernah tercatat PBB dalam satu konflik. Bahkan ada 5 orang yang terbunuh hanya dalam waktu 24 jam saja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat