kievskiy.org

Sebulan Penjajah Israel Serang Palestina, 4.237 Anak Meninggal Dunia

Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Ashkelon, di Israel selatan, 15 Oktober 2023.
Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Ashkelon, di Israel selatan, 15 Oktober 2023. /REUTERS/Amir Cohen REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Serangan Israel terhadap Palestina yang semakin intensif dalam 30 hari terakhir menyebabkan krisis air bersih, makanan layak, dan layanan kesehatan untuk warga Palestina, terutama mereka yang bertahan di Gaza. Hal ini pun mulai disoroti oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sejak 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan,10.328 warga meninggal dunia akibat diserang bom bertubi-tubi oleh penjajah Israel. Dari jumlah itu,  4.237 korban di antaranya adalah anak-anak.

Melansir Al Jazeera, jumlah korban masyarakat sipil Palestina yang terluka akibat pengeboman terus-menerus oleh penjajah Israel mencapai 25.965 orang.

Sejak 9 Oktober 2023, militer Israel telah memblokade total terhadap seluruh area di Jalur Gaza, termasuk akses air bersih dan makanan layak konsumsi. Dua hari berselang, listrik ikut padam dan terbatasnya bantuan dan bahan bakar yang masuk ke wilayah peperangan itu.

Ketersediaan air bersih sangat langka di seluruh area di Jalur Gaza, bahkan 97 persen air tidak layak dikonsumsi.

Hal ini terjadi akibat kurangnya listrik yang menghambat kerja instalasi desalinasi dan pengolahan air limbah. Akhirnya, warga semakin sulit mendapatkan air minum yang aman dikonsumsi. Karena tak ada pilihan lebih baik, banyak dari mereka tetap meminum air yang tercemar, asin, dan mengantre berjam-jam dengan harapan mendapatkan air yang dapat diminum.

Baca Juga: Ibu-ibu di Kopo Bandung Gagalkan Aksi Begal Bergolok, Pelaku Kini Ditangkap Polisi

Makanan menipis

Ketersediaan makanan layak konsumsi juga semakin menipis sejak 7 Oktober 2023. Selama sebulan itu, hanya sekira 451 tru bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza. Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB, 451 truk yang memasuki Gaza terbagi ke beberapa bagian, 158 membawa makanan kaleng, 102 membawa perbekalan kesehatan, 44 membawa air bersih, 32 membawa non-makanan, dan delapan lainnya membawa persediaan nutrisi.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, stok pangan hampir habis dengan persediaan hanya tersisa untuk 5 hari. WFP pun berupaya menyediakan pabrik roti yang terus berproduksi enam kali lipat dari kapasitas normal, tetapi baik warga yang mengantre maupun mereka yang bekerja membuatkan roti terbilang rentan terhadap serangan Israel.

Baca Juga: Anwar Usman Lebih Baik Mundur dari Jabatan Hakim Konstitusi, Kepercayaan Publik Harga Mati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat