kievskiy.org

5 Fakta Iron Dome, Senjata Andalan Penjajah Israel yang Belakangan Error

Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Ashkelon, di Israel selatan, 15 Oktober 2023.
Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, seperti yang terlihat dari Ashkelon, di Israel selatan, 15 Oktober 2023. /REUTERS/Amir Cohen REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Penjajahan Israel kepada masyarakat sipil yang berdiam di Jalur Gaza, Palestina, berlangsung intensif sejak 7 Oktober 2023. Salah satu senjata yang digunakan  Israel adalah sistem pertahanan tingkat tinggi bernama Iron Dome yang berfungsi mencegat serangan roket melalui udara.

Namun, belakangan, tersiar kabar Iron Dome yang digunakan Israel eror. Rudal yang seharusnya dikirim ke Gaza untuk meredam roket, malah berbalik dan menghantam markas militer Israel.

Terkenal sebagai senjata andalan Israel, berikut adalah 5 fakta tentang Iron Dome. 

1. Sejarah Iron Dome

Iron Dome dibentuk oleh perusahaan teknologi pertahanan yang terkemuka di Israel, Rafael Advanced Defense Systems. Iron Dome diciptakan setelah terjadi serangan roket bertubi-tubi selama perang dengan Hizbullah pada 2006.

Amerika Serikat (AS) bahkan terang-terangan ikut memberi bantuan dalam jumlah sangat besar, Rp 3 triliun untuk mendukung proyek pembangunan Iron Dome itu

Iron Dome mulai beroperasi pada 2011 sebagai sistem perlindungan udara tingkat tinggi yang mampu mencegat ribuan roket asing.

Berlanjut pada 2014, Raytheon Company milik pemerintah AS ikut serta dalam pengembangan Iron Dome bersama dengan Rafael Advanced Defense Systems dari Israel.

Baca Juga: Anwar Usman Seharusnya Dipecat, Buat Apa Pertahankan Orang yang Tak Layak Jadi Hakim MK

2. Cara Kerja Iron Dome

Inti dari operasi Iron Dome terletak pada sistem radarnya. Radar ini terus-menerus memindai langit, tanpa kenal lelah mencari tanda-tanda ancaman yang datang.

Ketika adanya ancaman, radar secara otomatis melakukan analisis komprehensif dengan pertimbangan faktor-faktor penting, seperti lintasan, kecepatan, dan potensi dampak proyektil yang masuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat