kievskiy.org

Kenapa Iron Dome Dijadikan Nama Senjata Pertahanan Penjajah Israel? Simak Alasannya

Di balik nama Iron Dome, senjata pertahanan rudal milik penjajah Israel.
Di balik nama Iron Dome, senjata pertahanan rudal milik penjajah Israel. /Dok. Shephardmedia

PIKIRAN RAKYAT - Ramai kabar sistem Iron dome Israel eror saat ditembakkan. Video 13 detik di platform X itu menampilkan rudal penjajah Israel ditembakkan ke atas namun mendadak berbalik menghujani wilayah di sekeliling lokasi.

Kabar itu mencuat lewat akun X (Twitter) Sarah Wilkinson, aktivis yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari penjajahan. Lantas apa itu Iron Dome dan kenapa itu dinamakan demikian?

Di Balik Nama Iron Dome

Iron Dome memiliki arti kubah besi. Muncul pertanyaan, kenapa dinamakan kubah sedangkan moncong rudal runcing tidak bulat seperti kubah, kemudian tempat penyimpanan rudal pun dibangun dalam bentuk persegi panjang.

Ternyata, sistem pertahanan udara itu dinamai kubah besi lantaran efek perlindungannya seperti tameng kubah melingkupi suatu wilayah. Rudal bertujuan menangkis semua serangan udara yang ditembakkan dari wilayah Palestina sehingga meledak di langit sebelum mencapai permukaan tanah.

Baca Juga: Jika Hubungan Israel-Rusia Memburuk, Pakar Beberkan Kemungkinan Iron Dome Dijual ke Ukraina

Iron Dome awalnya dikembangkan tanpa bantuan Amerika Serikat (AS), namun pada tahun 2011 sekutu utama Israel itu mulai mendukung program tersebut secara finansial. Setelah AS berinvestasi di Iron Dome, Kongres AS mendesak adanya pembagian teknologi dan produksi bersama, yang merupakan cara Raytheon Company NYSE (Kontraktor militer utama AS) ikut terlibat membuat komponen pencegat.

Tujuan Iron Dome Diciptakan

Iron Dome diciptakan untuk mengatasi mortir dan roket yang ditembakkan ke penjajah Israel dalam jarak yang relatif dekat oleh Hamas di Gaza atau oleh pejuang anti-Israel di Lebanon milik Hizbullah.

Intersepsi pertamanya terjadi pada bulan April 2011, ketika mereka menembak jatuh roket Grad yang ditembakkan dari Gaza ke kota Ashkelon di Israel. Sejak itu, mereka telah mencegat ribuan roket.

Saat ini, beberapa baterai rudal anti-roket dibuat di AS. Dukungan Amerika terhadap sistem ini merupakan bagian dari paket bantuan militer besar-besaran untuk Israel, sebagaimana bunyi perjanjian antara kedua negara, yaitu $38 miliar atau setara Rp593.845.000.000.000 (Rp593.8 triliun) pada tahun 2019 hingga 2028.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat