kievskiy.org

Ciri Khas Penjajah Israel dalam Perang Kali Ini Adalah Penghancuran Rumah Sakit

Wanita Palestina Inas Abu Maamar, 36, memeluk jenazah keponakannya yang berusia 5 tahun, Saly, yang terbunuh dalam serangan Israel, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 17 Oktober 2023.
Wanita Palestina Inas Abu Maamar, 36, memeluk jenazah keponakannya yang berusia 5 tahun, Saly, yang terbunuh dalam serangan Israel, di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 17 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Genosida penjajah Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza menimbulkan dampak buruk pada sistem pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Serangan Israel yang menargetkan rumah sakit, selain rumah dan tempat pengungsian dan sekolah, telah menjadi ciri khas perang tersebut.

Setidaknya 16 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak lagi beroperasi, dan 51 dari 72 klinik kesehatan primer di wilayah yang dikepung telah berhenti melayani pasien sejak 7 Oktober 2023.

Menurut Direktur Medis Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Dr Marwan Sultan, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Lowongan Kerja Anak Perusahaan Pertamina, Bisa Dilamar oleh Lulusan D3

Baca Juga: Waketum PKB Jazilul Fawaid ‘Endus’ Ada Tindakan Berat Sebelah dari Aparat Terkait Pemilu 2024

"Percayalah, dua pertiga pasien yang kami terima adalah perempuan dan anak-anak," katanya, dikutip dari Middle East Monitor pada Sabtu, 11 November 2023.

"Mereka datang dengan luka bakar parah, kehilangan anggota tubuh, cedera yang membahayakan nyawa, dan kami tidak dapat merawat mereka secara efeisien karena persediaan bahan bakar yang rendah," tuturnya.

Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di Beit Lahia, telah melayani lebih dari 150.000 penduduk Gaza utara, berada di ambang penghentian operasinya.

Baca Juga: Kondisi di Palestina Bikin Dokter Putus Asa: Dunia Apa yang Kita Huni Ini?

Marwan menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut menghadapi situasi kritis dengan hanya 16 tempat tidur perawatan intensif dan persediaan bahan bakar yang sangat sedikit, yang membahayakan nyawa pasiennya. Ia mengungkapkan keprihatinan yang mendalam, karena jika pasokan listrik terganggu maka akan berakibat fatal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat