kievskiy.org

Penjajah Israel Setuju Beri Jeda Perang Empat Jam Sehari di Gaza, Benarkah jadi Solusi?

Ilustrasi perang Palestina-Israel memanas.
Ilustrasi perang Palestina-Israel memanas. /Reuters/Mussa Qawasma

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) menyebut Israel setuju dengan jeda empat jam setiap hari di Gaza, Palestina. Jeda itu dianggap sebagai solusi guna memberi kesempatan bagi warga sipil untuk menyelamatkan diri sekaligus memudahkan distribusi bantuan kemanusiaan.

Selang beberapa jam, Israel melancarkan pemboman di Rumah Sakit Al Shifa. Bahkan tank-tank Israel telah mengepung empat rumah sakit lainnya di wilayah utara.

Dengan lebih dari 11.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 27.000 orang mengalami luka-luka, Rumah Sakit Al Shifa hanya menerima dua bantuan medis sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Di Mana Presiden Palestina Saat Rakyatnya Berjatuhan Dibombardir Penjajah Israel?

Rumah sakit itu terancam tidak bisa membantu pasien lagi lantaran banyak fasilitasnya yang terganggu akibat pertempuran dan pengepungan Israel di Gaza.

Lantas apakah jeda perang selama empat jam itu bisa menjadi solusi untuk membantu warga sipil?

Jeda Perang Empat Jam, Solusi?

Emanuela-Chiara Gillard, peneliti senior di Unversitas Oxford dan Chatham House menyambut baik jeda tersebut. Menurutnya, jeda selama empat jam bisa membantu para aktivis kemanusiaan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga.

Baca Juga: 10.000 Warga Cimahi Turun ke Jalan Aksi Bela Palestina, Seruan Boikot Produk Israel Menggema

"Masalahnya adalah, jeda ini sepihak dan bukan jeda yang disepakati Israel, Hamas dan pihak lain," katanya, dikutip dari Al Jazeera pada Minggu, 12 November 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat