kievskiy.org

Menilik Angka Harapan Hidup Rakyat Palestina Usai Bertahun-tahun Dijajah Israel

Seorang ibu menggendong anaknya yang berusia 2 tahun, Mohammad al-Tamimi yang tewas karena terluka usai ditembak tentara Israel pada 6 Juni 2023.
Seorang ibu menggendong anaknya yang berusia 2 tahun, Mohammad al-Tamimi yang tewas karena terluka usai ditembak tentara Israel pada 6 Juni 2023. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Bertahun-tahun dikepung dalam penjajahan Israel, angka harapan hidup rakyat Palestina mengalami penurunan drastis.

Rata-rata harapan hidup di Tepi Barat dan Gaza adalah 75,4 tahun untuk perempuan dan 73,2 tahun untuk laki-laki. Sebagai perbandingan, angka harapan hidup di Israel adalah 85,1 tahun untuk perempuan dan 81,8 tahun untuk laki-laki.

Sementara di Yerusalem Timur, angka harapan hidup warga Palestina sedikit lebih dekat dengan rata-rata Israel, yakni 81,9 tahun untuk perempuan dan 78,1 tahun untuk laki-laki.

Baca Juga: Penjajah Israel Terus Serang Palestina, Ben-Gvir: Mereka yang Dukung Hamas Harus Disingkirkan

Berbeda dengan Palestina, Israel memiliki sistem layanan kesehatan terbaik di dunia, bahkan setara dengan Korea Selatan dan Italia.

Waktu respons rata-rata ambulans di kota-kota besar berkisar 90 detik. Namun sayangnya, rakyat Palestina tak bisa merasakan kecepatan layanan darurat itu. Pasalnya, waktu respons ambulans di sana rata-rata bisa mencapai 59 menit.

Menurut laporan WHO, warga Palestina berusia antara 30 dan 70 tahun juga tiga kali berpotensi meninggal akibat penyakit tidak menular dibandingkan warga Israel.

Baca Juga: Di Mana Presiden Palestina Saat Rakyatnya Berjatuhan Dibombardir Penjajah Israel?

Di sisi lain, survei mengenai angka kematian bayi mencatat bahwa bayi di Palestina empat kali lebih berpotensi meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka dibandingkan Israel. Angka itu naik jika bayi itu lahir di kamp pengungsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat