kievskiy.org

RS Indonesia di Gaza 'Digenangi Darah', Henti Beroperasi Saat 500 Pasien Menjerit

Foto arsip - Pengadaan fasilitas dan alat kesehatan untuk RS Indonesia di Gaza, Palestina.
Foto arsip - Pengadaan fasilitas dan alat kesehatan untuk RS Indonesia di Gaza, Palestina. /HO-MER-C

PIKIRAN RAKYAT - Rumah Sakit Indonesia di Gaza tidak dapat berfungsi karena kurangnya pasokan bahan bakar dan obat-obatan.

Direktur Rumah Sakit Atef al-Kahlout mengatakan, pihaknya tidak dapat memberi layanan medis apapun pada pasien yang terluka meski kondisinya saat ini lorong-lorong dari fasilitas tersebut 'digenangi oleh darah'.

“Kami tidak dapat menawarkan layanan apapun lagi… kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apapun kepada pasien,” ujarnya.

Pasien yang membeludak juga membuat banyak orang sakit tidak mendapat fasilitas kamar rawat inap.

Baca Juga: Piala Dunia U-17 Burkina Faso vs Korea Selatan: Prediksi Skor, Susunan Pemain, dan Head to Head 

“Kami tidak memiliki tempat tidur,” ujarnya.

Pasalnya meski rumah sakit itu memiliki kapasitas 140 pasien, al-Kahlout mengatakan RS Indonesia kini diisi sekitar 500 pasien.

Sebanyak 45 persen pasien di antaranya memerlukan tindakan bedah, tetapi lagi-lagi petugas kesehatan tak dapat berbuat banyak.

Yang dapat dilakukan RS Indonesia saat ini hanyalah mencegah ambulans membawa lebih banyak orang terluka karena kurangnya kapasitas di pusat layanan medis tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat