PIKIRAN RAKYAT – Covid-19 varian JN.1 saat ini tengah diantisipasi di Amerika Serikat (AS) karena dianggap memberi sumbangsih dalam peningkatan kasus. Varian turunan dari BA.2.86 sudah muncul sejak September 2023.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan bahwa Covid-19 varian JN.1 ini terdetetksi di 12 negara, termasuk AS. Pakar menyebut JN.1 adalah turunan dari Omicron, meski masih keluarga mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Covid-19 varian JN.1 yang mengalami mutasi ini dikhawatirkan memiliki protein lonjakan, dan membuat virus menempel pada sel manusia, dan memicu infeksi Covid-19. Bahkan varian tersebut dinilai berkembang dengan kecepatan yang sangat cepat dibandingkan varian lain.
Kepala ahli epidemiologi di NYU Langone Health, Dr. Michael Phillips menyebut varian JN.1 menyumbang kurang dari 1 persen kasus di AS. Sekarang varian tersebut jumlahnya mencapai lebih dari 20 persen.
Baca Juga: Daftar Pemain Cedera Liverpool Jelang Laga Derby Klasik Lawan Manchester United 17 Desember 2023
Berikut ini adalah karakteristik dan gejala yang ditimbulkan dari Covid-19 varian JN.1 yang diduga memicu lonjakan kasus di berbagai negara.
Karakteristik JN.1
Jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami pasien biasanya bergantung pada kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh seseorang. Varian JN.1 saat ini tengah beradaptasi, dan masih dipantau oleh banyak pakar.
Kesamaan JN.1 dengan varian Omicron adalah sama-sama sangat menular, JN.1 bahkan dinilai lebih menular jika dibandingkan dengan varian sebelumnya. Pertumbuhan JN.1 yang sangat cepat dianggap bisa menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Kendati demikian, CDC belum memastikan sifat penularan varian JN.1 tersebut. Yang harus disadari adalah JN.1 tidak menimbulkan peningkatan risiko kesehatan dibandingkan varian lain yang beredar saat ini.