kievskiy.org

Aksi Mahasiswa di Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya Jadi Perhatian Media Asing

Rekaman aksi mahasiswa Aceh menggeruduk tempat penampungan Rohingya di Aceh.
Rekaman aksi mahasiswa Aceh menggeruduk tempat penampungan Rohingya di Aceh. /TikTok/@acehvideo.tv

PIKIRAN RAKYAT - Aksi sekelompok mahasiswa di Aceh yang usir paksa para pengungsi Rohingya dari tempat penampungan sementara di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) menjadi perhatian dunia. Salah satu media asing, yakni Al Jazeera turut menyoroti aksi tersebut.

Dalam berita mereka berjudul Indonesian students evict Rohingya from shelter demanding deportation (Pelajar Indonesia mengusir warga Rohingya dari tempat penampungan dan menuntut deportasi), dinarasikan bahwa ratusan mahasiswa di Aceh menggeruduk tempat penampungan sementara Rohingya untuk menuntut adanya deportasi bagi para imigran.

Sebelumnya, video mengenai aksi usir paksa itu sempat viral di media sosial. Al Jazeera juga menuliskan bahwa berdasarkan pengamatan mereka atas video tersebut, banyak mahasiswa yang menggunakan jaket dengan lambang Universitas yang berbeda-beda.

Kemudian, banyak dari mereka yang berlarian dan meneriakkan kalimat “usir mereka” dan “tolak Rohingya di Aceh”. Para mahasiswa juga terlihat menendang barang-barang milik para pengungsi. Laki-laki, perempuan dan anak-anak yang duduk di lantai pun menangis ketakutan.

Baca Juga: Beda Jawaban Anies, Prabowo, dan Ganjar Soal Rohingya

Para pengungsi kemudian digiring keluar, sebagian terlihat membawa barang-barang mereka dalam karung plastik. Para pengungsi diangkut menggunakan truk dan dibawa ke kantor pemerintahan lainnya. 

Al Jazeera turut menjelaskan bahwa sejak pertengahan November 2023 lalu, ada lebih dari 1.500 orang Rohingya yang tiba di pantai Aceh dan berniat untuk mengungsi. Menurut PBB, jumlah tersebut menjadi gelombang pengungsi terbesar dalam delapan tahun terakhir. 

Al Jazeera juga menuliskan bahwa penduduk Indonesia menolak beberapa perahu yang membawa pengungsi Rohingya. Oleh karenanya, ada perahu yang kembali berlayar mengarungi laut.

Pernyataan UNHCR

Media asing tersebut juga mencantumkan pernyataan UNHCR yang mengatakan bahwa mereka sangat terganggu melihat serangan massal di lokasi yang menampung keluarga pengungsi yang rentan, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. 

“Massa mendobrak barisan polisi dan secara paksa memasukkan 137 pengungsi ke dalam dua truk, dan memindahkan mereka ke lokasi lain di Banda Aceh. Kejadian ini membuat para pengungsi terkejut dan trauma,” katan UNHCR, dikutip dari Al Jazeera pada Kamis, 28 Desember 2023. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat