PIKIRAN RAKYAT - Pada Selasa 23 Januari 2024, Israel mengumumkan kekalahan tempur terburuknya di Jalur Gaza dalam hampir tiga bulan terakhir.
Militer Israel melaporkan bahwa 21 tentaranya tewas dalam waktu 24 jam terakhir, menjadikan ini jumlah korban tewas terbesar dalam satu hari sejak dimulainya operasi darat pada 27 Oktober lalu.
Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa sebagian besar dari tentara tersebut tewas akibat tembakan granat berpeluncur roket yang menghantam sebuah tank dan sebuah bangunan yang sedang mereka coba ledakkan. Pernyataan tersebut disiarkan di televisi Israel dan dikutip dari AFP.
Hagari juga mengungkapkan bahwa beberapa tentara yang tewas adalah tentara cadangan, sementara upaya evakuasi mayat-mayat yang terkubur di bawah reruntuhan mengalami kesulitan.
"Kami bekerja untuk menemukan para korban hingga jam-jam terakhir," ujar Hagari.
Serangan besar-besaran terhadap militan Hamas di Gaza dimulai oleh Israel setelah kelompok Palestina tersebut menyerang Israel selatan pada 7 Oktober.
Menurut laporan, serangan Hamas tersebut telah menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar adalah warga sipil. Sementara itu, serangan Israel terhadap Hamas di Gaza dilaporkan telah menewaskan 25.295 orang, dengan sebagian besar korban adalah perempuan, anak-anak, dan remaja, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Pernyataan terkait kekalahan tempur ini menunjukkan eskalasi ketegangan di kawasan tersebut, memunculkan pertanyaan apakah perang akan berhenti ataukah konflik akan terus berlanjut. Kita akan terus mengikuti perkembangan situasi ini.***