kievskiy.org

Kisruh Intern Timor Leste di Masa Lalu, Ramos Horta Tertembak hingga Militer RI Siaga di Perbatasan

POTRET Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta.
POTRET Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Diskriminasi pemerintah Timor Leste di masa lampau sempat menimbulkan kekacauan besar di bagian internal negaranya sendiri.

Diketahui pada 2006-2008 silam, seorang Mayor dari angkatan perang Timor Leste Falintil, Alfredo Reinado melakukan gerakan pemberontakan.

Hal tersebut dipicu karena dirinya merasa pemerintah pusat selalu menjadikan Timor Leste bagian barat sebagai anak tiri.

Baca Juga: Banyak Pegawai KPK Mengundukan Diri, Peneliti ICW: Kondisi Tidak Seperti Sedianya

Alfredo Reinado sendiri merupakan salah seorang warga Timor Leste di bagian barat yang berbatasan Indonesia.

Atas kekecewaannya, Alfredo Reinado menggencarkan aksi protes pada masa itu, namun aksi protesnya ini justru mendapat penolakan keras dari Falinitil.

Sebagaimana diberitakan ZonaJakarta.com dalam artikel "Timor Leste Berdarah, Saat Militer Indonesia Siaga Penuh Karena Ramos Horta Hampir Mati Ditembak", melalui panglima angkatan perang Falintil, Brigjen Taur Matan Ruak, Alfredo dipecat karena dianggap membangkang.

Baca Juga: Tak Kalah Seru dari Aksi Sang Kakak Sherlock Holmes, Ini Sinopsis Film Enola Holmes

Kecewa dengan pemerintahannya, Alfredo bersama 600 tentara Falintil Desertir dan menyatakan perlawan dengan membentuk Gastao Salsinha atau angkatan perang Timor Leste Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat