kievskiy.org

Menteri Israel Penjajah: Saya Bangga dengan Kehancuran Gaza, Kami Tidak Malu

Kondisi Gaza bak kota mati.
Kondisi Gaza bak kota mati. //x.com @UNRWA /x.com @UNRWA

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel Penjajah, May Golan merasa bangga dengan kehancuran yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina atas ulah tentara mereka. Ia percaya bahwa warga Israel penjajah akan menceritakan hal tersebut secara turun temurun dari generasi ke generasi.

“Saya pribadi bangga dengan keruntuhan Gaza. Setiap bayi, bahkan 80 tahun dari sekarang, akan menceritakan kepada cucu-cucu mereka apa yang dilakukan orang-orang Yahudi,” katanya, dikutip dari Anadolu pada Jumat, 23 Februari 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Golan pun mengeluarkan ancaman untuk pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

Selama ini, Israel penjajah memang memandang Hamas sebagai teroris.
Padahal, Hamas merupakan kelompok yang berjuang untuk membebaskan Palestina dari jajahan Israel.

Baca Juga: 'Orang Dalam' Bocorkan Rencana Pertemuan Megawati-JK: Pasti Terjadi

“Kami tidak malu dengan mengatakan bahwa kami ingin melihat tentara IDF (tentara Israel) menangkap Sinwar dan terorisnya dengan mata kepala mereka sendiri, dan menyeret mereka melintasi Jalur Gaza dalam perjalanan ke ruang bawah tanah Otoritas Penjara,” ujarnya.

“Tidak ada merpati dan tidak ada ranting zaitun, hanya pedang untuk memenggal kepala Sinwar, itulah yang akan dia terima dari kita,” ucapnya melanjutkan.

Warga Palestina Berada pada Malapetaka Esktrem

Para pemimpin sejumlah lembaga di PBB dan organisasi kemanusiaan mendesak Israel penjajah agar menyediakan makanan dan pasokan medis di Jalur Gaza. Mereka menilai bahwa saat ini, warga sipil yang berada di lokasi tersebut sedang diselimuti malapetaka ekstrem.

“Kami menyerukan agar Israel memenuhi kewajiban hukumnya, berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional. Menyediakan makanan dan pasokan medis serta memfasilitasi operasi bantuan,” tutur pernyataan forum koordinasi kemanusiaan tingkat tertinggi dalam sistem PBB, Inter-Agency Standing Committee (IASC).

“Dan kepada para pemimpin dunia untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih buruk lagi,” katanya melanjutkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat