kievskiy.org

Pembantaian Keji Israel Penjajah di Gaza Tengah: 40 Warga Palestina Tewas, 100 Lebih Terluka

Ilustrasi serangan Israel penjajah di Gaza.
Ilustrasi serangan Israel penjajah di Gaza. /Reuters/Ammar Awad

PIKIRAN RAKYAT - Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan "pembantaian keji" yang dilakukan oleh pasukan Israel penjajah di bagian tengah wilayah itu menewaskan 40 orang warga Palestina. Petugas pertahanan sipil pun masih terus mencari kemungkinan adanya korban tambahan melalui puing-puing bangunan yang runtuh.

Tidak hanya itu, serangan Israel penjajah di Gaza tengah juga telah melukai lebih dari 100 orang. Seperti serangan-serangan sebelumnya, mayoritas korban kali ini adalah perempuan dan anak-anak.

"Kami menganggap pemerintah Amerika dan masyarakat internasional, selain Israel, bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung ini, dan kami menyerukan kepada dunia bebas untuk segera mengakhiri perang pemusnahan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil," kata kantor media pemerintah Gaza, Kamis 22 Februari 2024.

Serangan di Kamp Pengungsian Jenin

Serangan Israel penjajah juga dilaporkan menargetkan sebuah kendaraan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Aksi keji Israel penjajah itu menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa jumlah orang yang terluka telah meningkat menjadi 15. Direktur Rumah Sakit Pemerintah Jenin, Wissam Bakr mengatakan bahwa setidaknya satu orang berada dalam kondisi kritis.

Kemarin, bentrokan antara pejuang Palestina dan pasukan Israel penjajah meletus di Jenin, dan media Israel melaporkan bahwa tentara melakukan serangan udara di sana. Pasukan Israel penjajah telah berulang kali menargetkan kota Jenin dan kamp pengungsinya sejak pecahnya perang di Gaza.

UNRWA Sudah Mencapai 'Titik Puncak'

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini telah memberi tahu PBB bahwa badan pengungsi Palestina telah mencapai "titik puncaknya". Beberapa negara donor utama, termasuk Amerika Serikat, menangguhkan bantuan kepada badan tersebut.

Hal itu menyusul klaim Israel penjajah bahwa segelintir karyawannya mengambil bagian dalam serangan 7 Oktober 2023.

Israel penjajah belum memberikan bukti untuk klaim tersebut, tetapi pemotongan dana telah mengambil korban parah pada organisasi karena bekerja untuk mengatasi krisis kemanusiaan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat