kievskiy.org

Di Bawah Bayangan Israel Penjajah, 35.000 Warga Palestina Tetap Lakukan Salat Tarawih di Al Aqsa

Pasukan Israel penjajah dilaporkan memukuli jemaah Palestina yang hendak melaksanakan sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa.
Pasukan Israel penjajah dilaporkan memukuli jemaah Palestina yang hendak melaksanakan sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa. /Pexels/brokenadmiral_

PIKIRAN RAKYAT - Pada Senin malam, tanggal 11 Maret 2024, meskipun adanya batasan yang diberlakukan oleh kependudukan Israel, puluhan ribu jamaah Palestina tetap melaksanakan salat Tarawih di kompleks Masjid Al-Aqsa. Hal ini terjadi pada hari pertama bulan suci Ramadhan, di tengah situasi yang tegang di Yerusalem.

Departemen Wakaf Islam melaporkan bahwa sekitar 35.000 orang memadati Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan salat Tarawih. Meskipun terdapat pembatasan yang diberlakukan, jamaah tetap memenuhi panggilan untuk ibadah di tempat suci ini.

Menurut saksi mata, pemuda Palestina telah dilarang untuk melakukan salat di Masjid Al-Aqsa dan harus mengikuti prosedur ketat di sekitarnya selama lima bulan berturut-turut. Namun, hal ini tidak menghentikan semangat jamaah Palestina untuk beribadah di masjid yang mereka anggap suci ini.

Kejadian tragis juga terjadi ketika seorang pria Palestina diserang dengan kejam oleh pasukan Israel di dekat Bab Al-Zahra, salah satu gerbang menuju Masjid Al-Aqsa. Tindakan kekerasan ini menambah ketegangan di wilayah tersebut.

Sebelumnya, pasukan pendudukan Israel telah memasang kawat berduri di pagar dekat Masjid Al-Aqsa, terutama di area sekitar Lions Gate, dengan tujuan untuk mencegah jamaah masuk ke masjid tersebut. Meskipun demikian, puluhan ribu jamaah berhasil mengatasi semua rintangan tersebut untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Pada tanggal 11 Maret 2024, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan mereka atas provokasi yang terjadi di tempat suci di Yerusalem. "Kami selalu khawatir dengan provokasi apa pun yang dilakukan di tempat-tempat suci di Yerusalem," kata Stephane Dujarric, juru bicara PBB.

Ditanyai mengenai blokade oleh pasukan Israel terhadap ratusan warga Palestina yang ingin melaksanakan sholat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki oleh Israel, Dujarric menegaskan, "Status quo harus dipatuhi dan dihormati."

Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah tempat ibadah tersuci ketiga di dunia. Namun, situasi politik yang rumit dan konflik antara Israel dan Palestina terus menimbulkan ketegangan di wilayah tersebut. Meskipun demikian, semangat dan keinginan umat Islam untuk beribadah di tempat suci ini tidak pernah pudar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat