PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat bahwa negaranya secara teknis siap untuk perang nuklir. Jika AS mengirim pasukan ke Ukraina, hal itu akan dianggap sebagai eskalasi perang yang signifikan.
Berbicara hanya beberapa hari sebelum Pemilu pada 15-17 Maret 2024 yang pasti akan memberinya enam tahun lagi berkuasa, dia mengatakan bahwa skenario perang nuklir tidak "terburu-buru" dan melihat tidak perlu untuk penggunaan senjata nuklir di Ukraina.
"Dari sudut pandang militer-teknis, kami tentu saja siap (perang nuklir)," kata Vladimir Putin kepada televisi Rossiya-1 dan kantor berita RIA, Rabu 13 Maret 2024.
Dia mengatakan, AS memahami bahwa jika mereka mengerahkan pasukan di wilayah Rusia atau ke Ukraina, Beruang Merah akan memperlakukan langkah penggunaan nuklir sebagai intervensi.
"(Di Amerika Serikat) ada cukup banyak spesialis di bidang hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pengekangan strategis," ucap Vladimir Putin.
"Oleh karena itu, saya tidak berpikir bahwa di sini semuanya terburu-buru untuk itu (konfrontasi nuklir), tetapi kami siap untuk ini," ujarnya menambahkan.
Perang Rusia-Ukraina
Perang di Ukraina telah memicu krisis terdalam begi hubungan Rusia dengan Barat, sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Vladimir Putin pun telah memperingatkan beberapa kali bahwa Barat berisiko memprovokasi perang nuklir jika mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina.
Dia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022, memicu perang skala penuh setelah delapan tahun konflik di Ukraina timur antara pasukan Ukraina di satu sisi dan Ukraina proksi pro-Rusia serta proksi Rusia di sisi lain.
Para pemimpin Barat telah berjanji untuk mengalahkan Rusia di Ukraina. Namun setelah dua tahun perang, pasukan Rusia menguasai sedikit di bawah seperlima wilayah Ukraina.