PIKIRAN RAKYAT - Presiden Filipina Rodrigo Duterte melontarkan kritikan kepada raksasa media sosial Facebook karena menghapus akun yang diduga terkait dengan militer dan polisi Filipina.
Dalam kritikannya, Duterte mempertanyakan apakah Facebook harus melanjutkan operasi di salah satu pasar terbesarnya di Asia.
Duterte mengatakan Facebook seharusnya tidak memblokir akun-akun yang mengkritik pemberontakan Komunis. Dia mengatakan akun-akun tersebut merupakan bagian dari advokasi pemerintah untuk melindungi rakyatnya.
Baca Juga: Isyana Sarasvati Pamer Vespa Baru Seharga Rp 150 Juta, Sean Wotherspoon Turut Berkomentar
Duterte meminta pembicaraan dengan pejabat Facebook untuk mengatasi masalah tersebut.
“Facebook, dengarkan aku. Kami mengizinkan Anda untuk beroperasi di sini dengan harapan Anda dapat membantu kami juga," kata Duterte dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin, 28 September 2020 malam, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari BNN Bloomberg.
"Jika pemerintah tidak dapat mendukung atau mendukung sesuatu demi kebaikan rakyat, lalu apa tujuan Anda (Facebook) di sini di negara saya?" tambahnya.
Facebook menolak berkomentar terkait kritikan yang dilontarkan dari Presiden Filipina.