PIKIRAN RAKYAT - Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia terus berlanjut dan memasuki hari keempat pada Rabu, 30 September 2020, dalam letusan terbesar dari konflik mereka yang telah berlangsung selama puluhan tahun sejak gencatan senjata 1994.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters, Azerbaijan dan Armenia mengatakan, ada serangan dari kedua belah pihak di beberapa arah di sepanjang garis kontak di Nagorno-Karabakh yang memisahkan mereka.
Dilaporkan lusinan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka di antara kedua belah pihak. Pertempuran ini dimulai sejak Minggu, 27 September 2020 lalu.
Baca Juga: Ada Bar Dekat Gedung Parlemen, Pengamat: Terlalu Memperlihatkan Watak Sesungguhnya Anggota DPR
Negara bekas Uni Soviet ini mengancam akan melakukan perang habis-habisan terkait konflik di Nagorno-Karabakh.
Perang ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan, koridor pipa yang membawa minyak dan gas ke pasar dunia, dan juga meningkatkan kekhawatiran bahwa kekuatan regional Rusia dan Turki bisa muncul disini.
Beberapa sekutu NATO semakin khawatir atas sikap Turki yang menyokong Azerbaijan, sementara Rusia lebih dekat ke Armenia.
Baca Juga: Pilkada Pangandaran, Calon Bupati Jeje Wiradinata Luncurkan Kartu Juara bagi Para Petani
Pada Senin 27 September 2020, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Azerbaijan harus menangani masalah dengan tangannya sendiri dan Turki akan berdiri dengannya melalui 'semua sumber daya dan hatinya'.