kievskiy.org

Nestapa Wanita Palestina, Dirudapaksa di Hadapan Keluarga dan Dibunuh, Ada yang Sedang Hamil

Seorang wanita Palestina berdoa di lokasi serangan Israel di sebuah rumah di Rafah di Jalur Gaza selatan.
Seorang wanita Palestina berdoa di lokasi serangan Israel di sebuah rumah di Rafah di Jalur Gaza selatan. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - Jamila al-Hissi, seorang perempuan Palestina yang ikut terjebak di sebuah gedung dekat Rumah Sakit Al Shifa mengungkapkan betapa mengerikannya nasib rekan perempuannya di tangan Israel Penjajah.

Kepada Al Jazeera, ia mengatakan bahwa pasukan Israel Penjajah telah memperkosa, menculik, hingga membunuh wanita-wanita Gaza selama penggerebekan mereka di rumah sakit tersebut.

"Situasi kami begitu menyedihkan dan mengerikan. Aku tak punya kosa kata untuk menggambarkan bagaimana kita hidup di sini. Kelaparan, kehausan, deportasi, kehancuran, pengeboman. (Israel) menargetkan anak-anak yang sakit dan terluka, orang yang luka akhirnya dijemput ajal karena tak dapat perawatan layak, ibu menyaksikan anaknya yang menangis kesakitan, ada lansia, ada orang dengan down syndrome. Apalagi yang bisa kukatakan?" ujar dia.

Jamila Al Hissi mengatakan pengepungan Al Shifa sudah berlangsung selama hampir sepekan. Tak ada makanan, tak ada air, tak ada obat-obatan, tak ada siapa pun yang membantu. Ia mengatakan dirinya kini sudah berhasil keluar dari sana, tetapi Jamila masih ingat betul kengerian selama lebih dari enam hari itu.

“Mereka (Israel) memperkosa perempuan, menculik perempuan, mengeksekusi perempuan, dan menarik mayat (rakyat Palestina) dari bawah reruntuhan untuk melepaskan anjing mereka ke arah mayat tersebut (untuk memakannya),” kata Jamila, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Senin, 25 Maret 2024.

Di keterangan lain, disebutkan bahwa Israel Penjajah memerintahkan para wanita untuk melepas pakaiannya untuk kemudian memukuli mereka. Keterangan didapat dari salah seorang suami.

"Dikatakan suaminya: Mereka memerintahkan dia (istri) melepas pakaiannya dan mulai memukulinya. Dia (istriku) mengatakan kepada tentara, 'saya sedang hamil lima bulan, jadi jangan pukul saya', namun mereka terus memukulinya, dan setelah beberapa jam mereka mengeluarkan semua wanita kecuali wanita hamil dan anak-anak," dikutip dari X, @MyPalestine0.

"Mereka membawa para wanita itu ke hadapan suaminya, kerabat suaminya, dan anak-anaknya, memperkosanya, dan memerintahkan para lelaki tersebut untuk tidak menutup mata atau Israel akan menembak mereka," kata keterangan tersebut.

Baca Juga: Sekjen Antonio Guterres Akui PBB Tak Punya Kekuatan untuk Hentikan Israel Penjajah Serang Gaza

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat