kievskiy.org

Polisi dan Relawan Bantuan di Gaza Jadi Target Pembantaian, Israel Sengaja Ciptakan Krisis Kelaparan

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis ketika penduduk Gaza menghadapi tingkat krisis kelaparan.
Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis ketika penduduk Gaza menghadapi tingkat krisis kelaparan. /Reuters/Mahmoud Issa

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan Israel penjajah menjadikan polisi dan warga sipil yang mengoordinasikan distribusi bantuan obat dan makanan di jalur Gaza sebagai target pembantaian. Aksi pembunuhan pun meningkat di tengah krisis kelaparan yang semakin meningkat.

Serangan udara Israel penjajah pada Selasa 19 Maret 2024 menewaskan 23 orang di bundaran Kuwait, Kota Gaza. Pembantaian terjadi ketika para relawan bersiap untuk menerima konvoi bantuan.

Mereka yang tewas adalah anggota komite rakyat yang dibentuk baru-baru ini oleh para pemimpin suku untuk mengatur distribusi bantuan. Ketua komite darurat di Gaza Barat, Amjad Abhat termasuk dalam daftar korban tewas.

Pasukan Israel penjajah juga menewaskan dua petugas polisi pada hari yang sama. Raed al-Banna tewas di Jabalia dan Mahmoud al-Bayoumi di kamp pengungsi Nuseirat tengah. Para petugas bertugas mengamankan pusat-pusat bantuan dan truk.

Mahomud al-Bayoumi merupakan kepala departemen kepolisian Nuseirat. Dia tewas bersama empat orang lainnya ketika sebuah mobil dibom di luar gedung UNRWA.

Petugas polisi lainnya, Faiq Mabhouh tewas oleh pasukan Israel penjajah pada Senin 18 Maret 2024 dalam serangan di rumah sakit al-Shifa. Direktur jenderal operasi polisi Gaza itu baru ditugaskan untuk koordinasi oleh para pemimpin lokal dan UNRWA untuk mengamankan dan mendistribusikan bantuan yang datang dari selatan.

Sementara itu, pasukan Israel penjajah juga meningkatkan pemboman pusat-pusat bantuan dan gudang dalam beberapa hari terakhir. Menurut kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza, setidaknya 100 pencari bantuan dan pekerja telah tewas dalam serangan semacam itu selama seminggu terakhir.

Kantor media menuduh Israel penjajah berusaha untuk "mengabadikan kebijakan dan memperdalam kelaparan" di Gaza. Hamas pun mengutuk penargetan komite lokal yang bekerja pada distribusi bantuan, menyebutnya sebagai upaya untuk "menyebarkan kekacauan".

Upaya untuk Rusak Bantuan

Aksi pembantaian terbaru terjadi setelah para pemimpin suku bekerja sama dengan polisi untuk menghentikan masuknya truk bantuan yang tidak terorganisir ke Gaza utara. Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Israel penjajah telah membunuh lebih dari 400 warga Palestina di Gaza utara yang berkumpul untuk mengumpulkan bantuan dari truk yang tiba dari selatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat