kievskiy.org

60.000 Warga Palestina Mengungsi, 139 Orang Tewas dalam Serangan Terbaru di Shujayea Gaza

warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024.
warga Palestina membawa barang-barang setelah diserang Israel, di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Februari 2024. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT - 60.000 hingga 80.000 warga sipil Palestina terpaksa mengungsi dari lingkungan Shujayea di Kota Gaza, lantaran adanya serangan militer teranyar oleh Israel Penjajah.

Jumlah tersebut merupakan data total yang dihitung sejak Senin hingga Kamis, 27 Juni 2024. Dalam serangan serupa, 139 warga Palestina dilaporkan tewas dan 331 lainnya terluka. Laporan didapat dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Laporan situasi OCHA terbaru juga mencatat bahwa antara 60.000 dan 80.000 yang melarikan diri itu merupakan penduduk Kota Gaza bagian timur dan timur laut.

"Serangan darat baru Israel di lingkungan Shujayea di Kota Gaza memaksa setidaknya 60.000 penduduk mengungsi, sementara operasi militer Israel di wilayah al-Mawasi di Gaza selatan mengakibatkan 5.000 orang mengungsi dan banyak korban jiwa berjatuhan," kata Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 29 Juni 2024.

Di wilayah lain, enam orang, termasuk empat anak-anak tewas, dan sedikitnya 15 orang terluka, dalam serangan militer Israel terhadap perumahan di Kota Gaza semalam.

Media berita Wafa Palestina juga melaporkan adanya korban jiwa yang ditimbulkan akibat serangan terhadap kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah.

Baca Juga: Kala Kelaparan Lebih Buruk dari Bom Israel Bagi Warga Palestina di Gaza

Data pengungsian terbaru itu menambah daftar panjang rakyat Palestina yang terus dilempar ke sana ke mari, dipaksa meninggalkan rumahnya akibat genosida sejak Oktober 2023. Kini, sekitar 78 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza berstatus sebagai pengungsi.

Laporan OCHA juga mengatakan bahwa dari 101 misi bantuan kemanusiaan yang direncanakan ke Gaza utara, hanya 49 yang difasilitasi oleh pasukan Israel, yaitu tanggal 1 hingga 27 Juni. Sepuluh misi ditolak, 30 misi akan dilaksanakan, dan 12 misi dibatalkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat