PIKIRAN RAKYAT - Bassirou Diomaye Faye dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Senegal yang digelar pada 24 maret 2024. Semangat baru untuk demokrasi yang dibawa oleh pemilihan kandidat oposisi itu pun dirasakan oleh warga.
"Akhirnya, kita bisa bernapas," kata kasir di supermarket American Food Store di Dakar sambil menggesek panci yoghurt Yunani melalui kasir.
Pria berusia 44 tahun itu berhasil mengalahkan Presiden Macky Sall, yang telah berkuasa selama 12 tahun. Dia pun menghapus mimpi sang presiden yang mencoba untuk memperpanjang mandatnya menjadi masa jabatan ketiga.
Selama berbulan-bulan, bangsa Senegal gelisah. Namun, setelah siklus Pilpres 2024 dan kemenangan telak pekan lalu Bassirou Diomaye Faye, sekarang ada perasaan yang gamblang di antara orang Senegal bahwa perubahan telah datang.
Suara Menentang Sistem
Pada hari pemilihan, pemilih mulai berdatangan saat fajar, beberapa jam sebelum tempat pemungutan suara dibuka. Di dalam taman bermain Sekolah Dasar Nafissatou Niang di Dakar yang berfungsi sebagai salah satu tempat pemungutan suara, pemilih berbaris dan berdiri dalam diam.
Di antara mereka adalah Julia Sagna (37) yang mengaku bertekad untuk menggunakan suaranya untuk melawan kepemimpinan Macky Sall. Dia berdiri tenang dan sedikit gugup karena belum pernah memilih sebelumnya.
Dia mengatakan, tidak pernah mau sampai merasa Pemilu benar-benar penting. Kali ini, dia yakin.
"Para pemilih muda yang baru akan memilih menentang sistem," kata Julia Sagna.
Keluar dari TPS sambil tersenyum, dia melambaikan jari kelingking yang dicelupkan ke dalam tinta untuk menandai bahwa dia telah memilih.