kievskiy.org

Palestina Digempur Israel Penjajah, Iran Tak Tinggal Diam

Israel melakukan penyerangan ke tanah Palestina.
Israel melakukan penyerangan ke tanah Palestina. /Reuters/Dawoud Abu Alkas

PIKIRAN RAKYAT - Kendati dalam suasana Idulfitri, warga Palestina tak bisa menikmatinya. Tanah para Nabi itu tetap digempur oleh Israel.

Laporan terbaru menyebutkan, keluarga elite Hamas Ismail Haniyeh dihabisi Israel Penjajah. Tujuh anggota keluarga Haniyeh tewas lantaran serangan udara Israel, Rabu, 10 April 2024.

Tiga anak dan empat cucu Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara penjajah di kamp pengungsi Gaza, Palestina. Ketiga anaknya yang tewas adalah Hazem, Amir, dan Mohammad. Sedangkan empat cucunya yang dihabisi adalah Mona, Amal, Khaled, dan Razan.

Haniyeh bukan satu-satunya warga Palestina yang menderita di tengah Idulfitri. Lebaran di Palestina berbeda dengan negara lainnya, mencekam. Bila di negara lain momen Idulfitri diliputi rasa bahagia, sedangkan di Palestina ada derita yang mesti dipikul.

"Di Gaza, umat Islam Palestina merayakan hari raya Idul Fitri sambil menanggung kekerasan dan kelaparan yang terus berlanjut akibat perang Israel," demikian laporan yang ditulis Al Jazeera, Rabu malam waktu setempat.

Iran tak tinggal diam

Militer Israel melaju di sebuah jalan di bagian selatan Israel, sementara roket-roket diluncurkan dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Militer Israel melaju di sebuah jalan di bagian selatan Israel, sementara roket-roket diluncurkan dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.

Walakin, Iran tidak tinggal diam. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bilang, pihaknya tak akan terus menjadi pengamat dalam genosida itu. Jika kekerasan semakin besar dan meningkat, Iran bakal memperingatkan Israel dan Amerika Serikat.

Kepala hubungan politik dan internasional Hamas Basim Naim bilang, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan upaya maksimal untuk melemahkan peluang mencapai perjanjian gencatan senjata. Hal itu disampaikan Basim setelah tujuh anggota elite Hamas Ismail Haniyeh dibunuh tentara Israel.

Dia berujar, Perdana Menteri Israel itu ada di bawah tekanan Amerika Serikat, komunitas internasional, dan masyarakat Israel. Sehingga, Netanyahu terpaksa menggunakan cara kotor lainnya dalam menghabisi para pemimpin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat