PIKIRAN RAKYAT - Israel melancarkan serangan kecil terhadap Iran setelah berhari-hari berada dalam ketidakpastian, dengan tujuan mengurangi risiko terjadinya konflik besar di kawasan tersebut.
Keputusan ini diambil setelah Kabinet Perang di bawah pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu awalnya menyetujui rencana serangan pada Senin 15 April 2024 malam di wilayah Iran.
Serangan ini sebagai respons atas serangan rudal dan drone yang dilakukan oleh Iran pada Sabtu 13 April 2024.
Namun, menurut tiga sumber yang mengetahui situasi tersebut dan dilaporkan oleh Reuters, rencana serangan tersebut ditunda pada menit-menit terakhir.
Sumber tersebut menjelaskan bahwa tiga anggota kabinet perang yang memiliki hak suara memutuskan untuk menunda rencana serangan terhadap situs-situs strategis, termasuk fasilitas nuklir Iran. Mereka menyadari bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir dapat memicu konflik regional yang lebih luas.
Selain itu, Israel juga menghadapi perpecahan di dalam kabinet dan peringatan keras dari mitra internasional, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Teluk, untuk menghindari eskalasi konflik. Negara tersebut juga menyadari pentingnya menjaga dukungan opini internasional terhadap tindakannya.
Rencana untuk melakukan serangan balasan kemudian ditunda dua kali, demikian disampaikan oleh sumber tersebut. Dua pertemuan kabinet perang juga dijadwalkan ulang dua kali, menurut pejabat pemerintah.
Kantor Perdana Menteri Netanyahu belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini. Namun, sebelum serangan dilakukan, juru bicara Direktorat Diplomasi Publik Nasional pemerintah mengutip Netanyahu yang menyatakan bahwa Israel akan membela diri dengan cara apa pun yang dianggap tepat.
Serangan kecil ini tampaknya merupakan langkah yang disesuaikan untuk menghindari eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut, sambil mempertahankan kewaspadaan terhadap ancaman yang mungkin datang dari Iran.***