PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 34.049 warga Palestina dilaporkan tewas dan 76 ribu lainnya terluka sejak serangan Israel penjajah dimulai pada 7 Oktober 2023. Data tersebut diuraikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada 20 April 2024, sebagaimana dikutip Pikiran Rakyat dari Xinhua, 20 April 2024.
Masih dalam laporan tersebut, dalam 24 jam terakhir, 37 warga Palestina juga tewas dan 68 lainnya mengalami luka-luka. Pasukan Israel melakukan serbuan ke kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki dan menyebabkan 10 orang tewas, termasuk seorang remaja, dalam bentrokan dengan anggota milisi lokal.
Serangan Israel juga telah menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di kamp tersebut. Selain itu, banyak orang terluka dan ditahan dalam serangan besar-besaran yang dimulai pada Kamis, 18 April 2024.
Dalam serangan tersebut, pasukan Israel menyerbu Nur Shams dekat Tulkarem, menggerebek bangunan-bangunan, dan menangkap orang-orang Palestina yang tidak bersalah.
Menurut sumber lokal Palestina, beberapa korban tewas adalah warga sipil, termasuk pria berusia 16 tahun bernama Qais Fathi Nasrallah. Fathi tewas setelah menerima tembakan demi tembakan dari tentara Israel penjajah. Ia merupakan putra seorang paramedis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
Rekaman video yang beredar di media sosial yang belum diverifikasi secara independen, memperlihatkan Fathi berdiri di atas skuter listrik bersama sekelompok orang di persimpangan jalan.
Tak selang berapa lama, tubuh Fathi diketahui jatuh ke tanah dan kerumunan orang bubar setelah dia ditembak pasukan Israel.
Terbaru, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk Amerika Serikat karena secara sepihak tidak mengakui negara Palestina dengan menggunakan hak veto dalam rapat Dewan Keamanan PBB minggu ini.***