kievskiy.org

Arab Saudi Tangkap Warganya yang Posting Anti-Israel

Ilustrasi penjara.
Ilustrasi penjara. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Arab Saudi dilaporkan telah melancarkan tindakan keras terhadap warga yang mengekspresikan pandangan kritis terhadap aksi genosida Israel penjajah di Gaza. Ekspresi itu ditunjukkan melalui unggahan di media sosial.

Menurut laporan Bloomberg, penangkapan terjadi ketika para pejabat AS menyarankan pembicaraan sedang berlangsung untuk kesepakatan normalisasi Arab Saudi-Israel penjajah.

Mengutip sumber-sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya, warga yang ditahan termasuk seorang eksekutif yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang terlibat dalam Visi 2030. Visi 2030 merupakan proyek ekonomi unggulan yang dipelopori oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan bahwa orang tersebut ditangkap sehubungan dengan mengekspresikan pandangan 'panas' tentang konflik Israel penjajah-Gaza saat ini.

Tahanan kedua adalah tokoh media yang mengatakan bahwa "Israel tidak boleh dimaafkan". Sementara warga lainnya adalah seseorang yang menyerukan boikot restoran cepat saji AS di kerajaan tersebut.

Dipicu Normalisasi Hubungan

Aktivis Arab Saudi mengatakan bahwa laporan itu menunjukkan, prospek normalisasi dengan Israel penjajah telah menyebabkan penindasan yang lebih besar di masyarakat Arab Saudi.

"Ini mengungkap kebohongan seputar potensi normalisasi antara Arab Saudi dan Israel," ucap kepala pemantauan dan advokasi di kelompok hak asasi ALQST, Lina al-Hathloul.

"Ini disebut-sebut sebagai perjanjian damai antara Israel dan negara-negara Arab. Tidak ada perang antara Arab Saudi dan Israel. Jadi apa yang kita lihat adalah bahwa alih-alih membawa perdamaian, kemungkinan akan membawa lebih banyak penangkapan dan pelecehan kepada rakyat Saudi," katanya menambahkan.

Kementerian luar negeri Arab Saudi sudah dihubungi untuk memberikan komentar, tetapi belum menerima tanggapan pada saat publikasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat